Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Dhuhur

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 7 Shafar 1443

Masa Dhuhur
Saudaraku, tema muhasabah hari ini masih berusaha menyambung muhasabah yang baru lalu, kini temanya mengambil ibrah dari masa dhuhur. Tetapi kaena masa dhuhur itu terjadi di siang hari pas tergelincirnya sedikit matahari di atas kita sampai bayangan seduatu sama tinggi dengan bendanya (di Banda Aceh sekarang sekitar 12.40 hingga 15.50 wib), maka bahasannya juga mengakomodir berkah siang hari.

Secara umum, siang dipahami sebagai bagian dari hari yang terang yaitu ketika matahari terbit sampai terbenam. Atas sunnatullahNya, dengan cahaya "lampu raksasa sang surya" yang menyinari bumi, maka kondisi bumi menjadi terang bahkan semakin terang panas dan terang meredup di sore hari. Keadaan seperti ini menjadi sangat kondusif untuk digunakan melakukan aktivitas apa saja yang dimungkinkan di siang hari. Dalam konteks ini kemudian melahirkan ungkapan bahwa manusia adalah makhluk siang hari. Mengapa? Ya karena lazimnya, dominasi aktivitas kerja dan ikhtiar meraih rezeki atau karuniaNya, dilakukan di siang hari, baik di perkantoran, domestik, sawah ladang hutan, maupun pabrik atau perusahaan tertentu. Jarang sekali yang melakukan 'kerja mencari penghidupan' di malam hari, di samping gelap juga tidak efektif karena tuntutan tubuh untuk istirahat juga prioritas.

Oleh karena itu, kita menjadi mengerti mengapa tuntunan nornativitas juga menghendaki hal yang sama. Perhatikanlah! Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan (QS.Al-Naba’:11). Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash:73). Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan…” (QS. Al-An’am: 60). 

Allahlah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang…” (Qs. Al-Mu’minun 61) Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Al-Ruum 23) Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Naml:86). Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.” (QS. Yunus 67).

Inilah makhluk siang hari yang senantiasa mengisinya dengan terus menemukan keridhaan dari Rabbnya, melalui amalan, kerja, aktivitas, curahan pikiran, dan pengabdian yang silih berganti. Mari kerja, kerja, dan kerja. Pastikan bekerja yang benar, bekerja dengan benar, sehingga melahirkan slogan ''mari beramal shalih, beramal shalih, dan beramal shalih.

Nah, bekerja atau belajar atau bepergian atsu mencari rezeki di sini tentu diniati ibadah. Maka saatnya datang masa dhuhur, kuta segera menuju tempat-shslst untuk shalat sunat qabliyah dua rekaat, shalat dhuhur dan shalat sunat bakdiyah dua rekaat guna menjemout karuniaNya agar sempurna memberi kesejahteraan dan kebahagian diri dan keluarganya staubahkan bisa numrapi sesamanya.

Di antara keberkahan shalat dhuhur adalah keberkahan lahir dan batin.

Decara lahiriyah saya kutipkan inti yang ditulis oleh dr Zaidul Akbar dalam Instagramnya @zaidulakbar, terdapat keberkahan waktu Dzuhur dari kesehatan.

Pertama, saat Dzuhur, kadar kortisol berkurang hingga mencapai kadar terendah, sehingga manusia merasa lelah akibat aktivitas dan membutuhkan istirahat.

Dari aspek kesehatan, sejatinya shalat adalah istirahat sebagaimana Rasulullah sa bersabda: Yaa Bilal, arihna bi shalaah, (wahai Bilal istirahatlah kamu dengan shalat) (Hr. Abu Daud dan Ahmad)

Zaidul menjelaskan, istirahat dalam bahasa medis berarti “reset” sistem tubuh manusia. Ia mengatakan bahwa dr Hiromi Shinya menyampaikan bahwa tidur siang merupakan tidur yang membuat enzim tubuh bisa bertambah. Tidur di siang hari setelah waktu Dzuhur yang disebut qailullah.

"Adalah tidur yang sangat baik untuk mengistirahatkan sistem tubuh, di situlah tubuh memperbaharui dirinya dengan semangat dan tenaga,"

Dalam penjelasan lainnya, di samping, shalat dhuhur juga bisa untuk terspi jantung. Waktu shalat Dzuhur adalah siang hari sekitar pukul 12.40 sampai dengan pukul 14.00 yanh terbaik untuk terapi jantung.

Dan ternnyata keberkaha dari langit juga terbuka dan disediakan bagi yang merengkuhnya mrlsu ibadah dhuhur. Sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah lebih suka melakukan amalan baik saat Dzuhur karena waktu Dzuhur yaitu waktu dimana saat pintu langit di buka.


Dan memperoleh csahaya di dunia dan akhirat. Setiap umat muslim yang melaksanakan ibadah shalat Dzuhur dan ibadah wajib lainnya akan mendapatkan kabar gembira dari Allah SWT.. haram baginya api neraka Jahannam

Rasulullah pernah menjelaskan bahwa shalat Dzuhur adalah waktu dimana api neraka di nyalakan, bagi orang yang menjalankan shalat Dzuhur dikharamkan atas api neraka yang menyala-nyala pada waktu hari kiamat.

Semoga kita semua dianugrahi kemauan dan kemampuan secara istikamah meraih keberkahan yang disediakan Allah melalui ibadah dhuhur. Aamiin ya Rabb.