Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Kandungan

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah Harian
Masa Kandungan
Saudaraku, setelah alam arwah/zuriat, maka alam yang dilalui oleh manusia berikutnya adalah alam kandungan. Bila di alam dzuriat tidak diketahui berapa lamanya, maka seseorang yang di kandungan oleh ibunya berlangsung sekitar sembilan bulan.

Di antara normativitas yang secara tegas tentang kehamilan (seorang perempuan yang mengandung adalah. Allah berfirman yang artinya Kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. (QS. Al-Talaq  6)

(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya( Qs. Al-Hajj 2)

Wahai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglahz waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru (Qs.At-Talaq 1)

[Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(Qs. Luqnan 14)

Selama di kandungan, seorang janin (bakal manusia) akan memperoleh asupan gizi dan apapun yang dikonsumsi oleh ibundanya. Maka ibundanya dituntun berlaku baik dan mengonsunsi yang baik bergizi dan halalan thayiban, serta menjauhi kata-kata yang tidak senonoh. Biasany, saat seorang ibu hamil, maka seluruh perhatian keluarga terutama suaminya akan tertuju padanya. Malah kalau ada yang ngidam pengin apa gitu yang agak aneh dan sukit dicari, seorang suami dan keluarganya akan melakukan perburuan barang atau makanan ysng diidamkannya. Bila tidak, anaknya kelak setelah lahir akan ngoweh (meleleh air liur) terus menerus. Katena ngidam itu konon kemauan janin melalui ibundanya. 

Namun demikian seenak apapun di mas kandungan, ketika seorang anak manusia sudah terlahir ke dunia ini, maka tidak seorangoun yang menginginken kembali ke sana lagi.  Jadi lahir dan hidup di dunia berarti terbebas dari "keterkungkungan, seperti seejor anak ayam yang terbebas dari cangkang. Nah, ketika manusia sudah wafat meninggalkan dunia ini, mestinya juga harus dimaknai telah keluar dari "keterkungkungan duniawiyah" yang menjebaknya sebelumnya. 

Bila terlahir ke dunia telah membebaskan manudlsicdari keterkungkungan perut ibundanya maka begitu juga akhirat bagi dunia ini.

Allahu a'lam.