Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Magrib

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 9 Shafar 1443

Masa Magrib
Saudaraku, kita sudah mengambil ibrah terjadinya sunset pada muhasabah yang baru lalu, maka dalam rangka mensyukuri waktu yang masih dianugrahksn Allah kepada kita, hari ini kita akan melanjutkan pada fase waktu berikutnya yakni masa magrib. Secara alamiah, magrib datang mengiringi setrlah sunset (pas sang surya tenggelam tak tampak lagi di permukaan bumi) selesai sanpai hilangnya cahaya semburat kemerah-merahan. Kslau di Banda Aceh - Blang Bintang Aceh Besar sekrang magrib pukul 18.50 - 18.50 wib. Jadi waktu magrib relatif singkat hanya 1 jam saja persis waktu subuh, ketimbang dhuhur 3 jam, asar 3 jsm dan isya 7-8 jam.

Sebagaimana pas matahari terbit di timur, atsu matahari tepat di atas kepala kita sehingga tak tampak bayangan, maka kita umat Islam juga tidak boleh melakukan shalat. Jadi harus menunggu sejenak, sekitar 5 atau 10 menit.

Jadi waktu magrib itu begitu krusial. Bahkan sedari hulu kala hingga sekarang, orang-orang yang bijak selalu menasihati dan mengkondisikan agar keluarganya, terutama semua putra putrinya berdiam diri di rumah sehingga bertemu semua di rumah tidak lagi beraktivitas atau berkeliaran fi luar. Adalah sangat tabu, bila saat jelang atau saat-saat magrib masih bernain atau beraktivitas di luar. Orangtua akan marah atau setidaknya tidak ridha, bila anak-anaknya masih bermain di luar rumah, apslagi belum mandi. Mengapa orangtua kita atau sekarang kita yang sudah menjadi tua bersikap begini?
 
Ya, rupanya nilai-nilai kearifan lokal seperti yang diilustrasikan di atas menjadi di antara tuntunan Islam yang sangat ditekankan. Saat magrib, menjadi saatnya setan berkeliaran bergentayangan cari mangsa melalaikan umat manusia dari mengingat Allah. "Jangan pulang dulu, bermainnya enak, maka teruslah bermain"! kerja terus agar lebih banyak uang masuk jangan hiraukan adzan! Rapat teruskan saja, magrib ksn bisananti-nanti.dan seterusnya. Begitulsh bujuk rayu setan laknatillah.

Dalam konteks ini, Rasulullah bersabda; jika masuk awal malam –atau beliau mengatakan: jika kalian memasuki waktu sore- maka tahanlah anak-anak kalian karena setan sedang berkeliaran pada saat itu. Jika sudah lewat sesaat dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup” (HR. Al-Bukhari no. 3304 dan Muslim no. 2012).

“Jangan lepaskan hewan-hewan ternak dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sampai berlalunya awal isya karena para setan berkeliaran antara waktu terbenamnya matahari sampai berlalunya awal isya.” (HR. Muslim no. 2013).

 "Apabila seorang itu memasuki rumahnya dan mengingat Allah (dengan membaca Bismillah) ketika memasukinya dan ketika ingin makan, maka syaithan akan berkata kepada golongannya: "Kalian tidak memiliki tempat untuk bermalam dan tidak juga makanan malam. Sebaliknya apabila seorang itu memasuki rumah dan tidak mengingati Allah ketika memasukinya, syaithan berkata kepada golongannya: "Kalian telah mendapat tempat bermalam." (HR. Muslim)

Dalam hadits Shahih Muslim, Rasulullah bersabda “Janganlah kalian membiarkan anak-anak kalian saat matahari terbenam sampai menghilangnya kegelapan malam, sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam,” (Dari Jabir dalam kitab Sahih Muslim).

Bahkan penjelasan secara ilmiah tentang setan yang bergentayangan saat magrib saya kutipkan pendapat Prof. Dr. Ir. H. Osly Rachman, MS The Science of Shalat. Beliau menjelaskan bahwa waktu menjelang magrib, pspektrum cahaya di alam pakan berubah menjadi berwarna merah. Cahaya sendiri merupakan gelombang elektromagnetis yang setiap spektrum warnanya memiliki frekuensi, energy, dan panjang gelombang yang berbeda. Ketika sore berangsur menuju malam, terjadi perubahan spektrum warna alam yang memiliki kesamaan frekuensi dengan jin dan setan, yaitu spektrum merah. Pada waktu ini, jin dan setan memiliki tenaga yang kuat karena memiliki resonansi yang sama dengan alam. Pada waktu maghrib, penglihatan terkadang kurang tajam dengan adanya fatamorgana yang disebabkan oleh banyaknya tumpang tindih atau interferensi antara dua atau lebih gelombang.

Jadi, setan mendapati momentumnya untuk berkelian secara berbondong, dan menggelincirkan manusia di antaranya pada saat sunset. Maka Rasulullah meminta agar menutup semua pintu rumah atau kediaman (penukis, juga termasuk ruko, toko, supermaket, warung nasi, tempat permainan dll) pada  saat magrib tiba. 

Begitulah tuntunan Islam agar kita saat jelan dan magrib dapat mempersiapkan diri untuk ta'abud ilallah, dngan wudhu, nengeenakan pakaian yang baik menunggu adzan di atas sajadah/di mesjid dan shalat magrib berjamaah. Lalu dzikir, berdoa, tilawah al-Quran bersama anak-anak dan keluarga dan diskusi atau curhat sesama keluarga hingga isya. Aamiin ya Allah ya Waliy