Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Melintasi Shiratal Muustaqin

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 23 Shafar 1443

Masa Milintas Shiratal Mustaqim
Saudaraku, dalam iman Islam suatu saat kelak setelah ruh manusia dibangkit dari kubur, diarak ke padang mahsyar, diadili ditimbang amalnya, dihitung semua pahala dan dosa tas perilakunya, maka di hari akhirat setiap diri kita juga harus melalui shirathal mustaqim. Nah dalam konteks ini, shirathal mustaqim dipahami sebagai jalan lurus yang menghubungkan dengan surga tetapi di bawahnya terbentangneraks yang menyala-nyala.

Semua orang mesti melintasi jembatan shirathal mustaqim agar sampai di surga. Tetspi tentu harus hati-hati. Nah, hati-hanti saat hidup di dunia, yakni harusmenjadi orang-orang baik, beriman yang teguh, berperilaku shalih sekaligus menjauhi segala aktvitas. Mengapa?

Ya di antaranya agar tetap terus semangat dalam kebaikan yang dengannya Allah meridhainya. Hanya dengan menjadi orang-orang baik, nantinya akan mempermudah kita dalam

 Nah sejatinya, shirathal mustaqim dsoat dimaknai dan berlaku sejak di dunia ini. Setidaknya dalam Ensiklopedia Yuwuf imam Ghazali disebutkan bahwa shirathal mustaqim bermakna Islam. Jadi ketika memohon ihdi nasshirathak mustaqim dalam surat al-Fatihah bermaka memohon ditunjuki pada Islam, yaitu jalannya orang-orang  yang dianugrahi niknat yang baner. Dan Islam juga sebagai sstu-satunya agma benar yang rudhai Allah, dalah agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS, kemudian selanjutnya diteruskan kepada Nabi Muhammad saw disempurnakan oleh Allah. Dalam hal ini Allah berfirman yang artinya Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus," (QS. Al Imran 51).

Nah saya rasa ketika di dunia sudah memohon dan dapat meniti shirathal mustaqim (jalan lurus, Islam), maka di akhirat pasti akan mampu meliwati jembatan shirathal mustaqim. Aamiin ya Rabb

Meniti