Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Perhitungan

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 20 Shafar 1443




Masa Perhitungan
Saudaraku, menurut iman Islam, pada hari kiamat kelak, setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur dan dikumpulkan di padang mahsyar, maka amal setiap orang saat hidup di dunia dulunya akan diperiksa secara cermat. Allah berfirman yang artinya Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” QS. Al-Ghasyiyah2-26)

Di ayat lain, Allah berfirnan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.(Qs. Al-Anbiya 47)

Setiap amal perbuatan manusia saat di dunia direkam dengan sangat akurat oleh Malaikat Raqib dan Atid. Amal baik sekecil apapun (misal menyingkirkan duri di jalan, menutupi lubang-lubang menganga yang ada di atasnya, memberi makan kucing yang kelaparan, menyelamatkan seekor anak kucing dari tengah jalan, mengucapkan terima kasih pada tukang parkir...) akan dihitung dan bisa saja menjadi asbab ridhaNya Allah. Demikian juga perbuatan buruk sekecil apapun (seperti membuang tisu sembarangan, makan minum sambil berdiri, membuang muka terhadap saudaranya dan tidak bertegur sapa, mengambil/mencicipi majanan ringan/kacang/buah atau barang dagangan lainnya yang belum seizin penjualnya...) juga 0akan dihitung.

Sekali lagi ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw bahwa pada Yaumul Hisab kelak timbangan amal akan ditegakkan. Andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang. Maka Malaikat pun berkata, “Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?” Allah berfirman: “Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku.” Maka Malaikat berkata, “Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim dan dinilai shohih oleh al-Albani dalam Silsilah As-Silsilah Alb-Shahihah, no. 941).

Agar pada Yaumul Hisab nantinya berjalan seperti yang kita inginkan dan tidak menuai masalah, maka sejatinya kita sudah harus menghitung-hitung atau menghisab amal kita sejsk sekarang di dunia ini. Oleh karena itu, sejatinya tiada hari tanpa hisab tiada saat tanpa muhasabah. Meskipun demikian tentu tidak mengurangi pdntingnya hisab berkala, seperti hisab sepekan, bulanan, tahunan, bahkan di akhir hayat menjelang. Dan sesungguh-sungguh hisab, nanti pada Yaumul Hisab. Bedanya hisab yang terakhir tidak ada kesemoatan untuk memperbaikinya, dan hisab sebelumnya masih berpeluang untuk memperbaikinya.

Oleh karenanya, selagi masih di dunia, sebelum Hari Perhitungan tiba dan Hari Yaumul.Hisab dibuka, kini mari mendulang pahala, segera bangun dari peraduan; segers menjemput kemenangan; mari menjemput karunia Allah; mari ambil air sembahyang; mari shalat malam, dzikir, tilawah Qur'an,  bermunajat kepada Allah memohon ampunan dan memohon semakin bertambah beratnya kebaikan atas timbangan kita. Aamiin ya Rabb