Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Sunset

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 8 Shafar 1443


Masa Sunset
Saudaraku, setelah mengambil ibrah masa ashar yang menakjubkan, kini muhasabah hari ini sebagai kelanjutan dari upaya meaknai waktu yangbkita lalui, yakni masa sunset atau masa senja. Digunakan masa sunset karena indah dan banyak perspektifnya ketimbang masa senja.

Secara umum, senja terjadi ketika matahari terbenam di bagian langit terdapat campuran sinar matahari yang tenggelam dan hanya terletak pada lada bagian langit, sedangkan sunset terjadi ketika matahari terbenam dimna matahari tersebut tenggelam dan mengeluarkan berbagai macam cahaya yg indah. Oleh karenanya banyak orang suka menikmati karunia Allah berupa krindahan sunset.
Saat seharian sejak dini hari saat kita mengawali aktivitas kesehsrian, lalu masa subuh, syuruq, dhuha, dhuhur dan asar, hati dan suasana cerah mrmbahagiakan, maka menikmati sunset akan lebih takjub lagi.

Biasanya, kita menikmati sunset di pinggir-pinggir pantai sehingga matahari yang benar-benar bulat, semburat bercahaya redup, tampak serasi dengan warna warni langit di sekitarnya. Subhanallah, decak kagum saat menikmatinya.

Saking indahnya suasana, banyak dari kalangan kawula muda dan remaja yang memanfaatkan momen untuk mengambil gambar (photo) dengan jepret sana-sini, selfi, dengan gaya seolah sedang memboyong matahari dengan tangannya, atau gaya menunjuk matahari yang indah di depannya atau lainnya.

Saat mensyukuri indahnya sunset -misalnya saat di pantai Paradiso Sabang atsu pantsi Ulelhe - pikiran saya terasa fresh dan nyaman, tanpa dibebani oleh hiruk pikuk dan masalah keduawian yang sering menyibukkan dan melenakan. Pada saatnya, pikiran seolah larut dalam keindahan sunset yang disediakan Allah setiap sore harinya. Jadi sebagai hal-ahwal (kondisi psikologis) karunia Allah, kita benar-benar merasa terbebas dari beban hidup. Maka di samping lisan berdecak kagum, berucap subhanallah, subhanallah, subhanallah......(maha suci Allah), juga mensyukurinya dengan lafald alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah ...(puji syukurku hanya berpulang kepadaMu ya Rabb).

Dengan demikian sunset yang dihadirkan Allah pada setiap sore harinya sejatinya bukan hal yang biasa-biasa saja, tetapi sangat idah, menakjubkan, menambah ilmu, memperkukuh iman dan semakin dekat pada Rabb yang menciptakanNya.

Nah di antara muhasabah kita bisa dejati secara substantif. Idealnya ketika perjalanan hidup kita sudah asar (kira-kira kita berusia 50 tahunan) apalagi sudah senja (sekitar 60 tahun ke atas), maka kalaupun terjadi sunset (terbenam atau dikebumikan di balik papan di tanah) tiba-tiba seyogyanya sunset yang indah, kita akhiri hidup di dunia ini dengan wajah cerah, tersenyum indah seraya melafalkan laa ilaha illallah.

Mengapa?, ya karena masa-masa sebelumnya saat lahir, anak-anak, remaja, dewasa dan tua (baca saat terbit, pagi, dhuha, dhuhur, dan asar) kita sudah beribahah pada Allah, bekerja mencari nafkah, beramal shalih dan pada saatnya ada lelah, maka ya harus istirahat. Istirahat yang bagus, kata dojter, ya tifur. Tidur yang paling tentram ya tidur ysng tidak bangun-@bangun kagi alias kita sudah fi negeri abadi. Insyallah di surga bersama keluarga, para nabi dan orang-orang baiknya lainnya. Aamiin ya Rabb