Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lahirnya Keteladanan

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 12 Rabiul Awwal 1443

Lahirnya Keteladanan
Saudaraku, pekan-pekan awwal Rabiul Awwal ini kita telah diingatkan beberapa akhlak mulia, yang dengannya Allah menurunkan rasa bahagia. Personifikasi kesemua akhlak mulia tersebut adalah baginda Rasulillah Nabi Muhammad saw. Bahkan kenyataan ini langsung bersumber pada al-Qur'an. Dalam hal ini Allah berfirman yang artinya Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Qs. Al-Ahzab 21).

Berdasarkan normativitas yang maknanya tertera di atas, kita memahami bila kemudian Nabi Muhammad saw direpresentasikan sebagai prototipe pribadi ideal. Di antaranya pribadi yang al-Amin, kepala keluarga yang sukses, suami idaman, ayah yang penyayang, pendidik ideal, panglima perang yang tangguh, pedagang atau saudagar yang sukses, pemimpin yang hebat, qadhi yang adil, negarawan ulung dan seterusnya.

Keteladan sempurna pada diri Nabi tersebut akan selalu dikaji ulang, disampaikan dan disuriteladankan oleh antargenerasi. Apalagi hari ini sesuai dengan catatan muhasabah harian ini, ternyata hari ini 12 Rabi' al-Awwal sebagai hari kelahiran sang teladan. Ya kelahiran Muhammad yang nantinya saat berusia 40 tahun diangkat oleh Allah menjadi rasulullah, nabi, sang penyeru kebaikan dan pengajak manusia kepada Islam. .Karena kepribadian Muhammad sang teladan itu merefleksi sejak mula semasa hidupnya, maka tidak salah bila hari ini saya sebut sebagai hari lahirnya keteladanan.

Ya hari ini Senin 12 Rabi' al-Awwal, Limabelas abad yang silam, bayi laki-laki itu kemudian oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib diberi nama Muhammad. Dan ternyata sesuai dengan namanya, Muhammad menjadi pujian di segala zaman. Dalam sejarah manusia hingga akhir zaman sekalipun, tidak ada nama seorangpun yang disebut terus menerus disebut oleh jutaan manusia kecuali Muhammad sang nabiyullah penutup atas segala nabi. Dalam azan saja misalnya akan terus menerus bergiliran melafalkan namanya sesuai dengan zona waktunya. Belum lagi saat umat berzikir, berdoa, atau bersaksi atas keislamannya.

Dalam setiap doa, tidak ada seorangpun nama seorang manusia yang selalu disebut sebagai pembuka pintu keberkahan kecuali Nabi Muhammad saw. Dalam setiap kesaksian keislaman, tidak ada seorang manusiapun yang namanya senantiasa disandingkan dengan Allah, kecuali rasulullah Nabi Muhammad saw. Dalam berharap keberkahan di dunia dan syafaatnya di akhirat kelak, tidak ada seorangpun yang luput mendoakan melalui selawatnya setelah namanya diucapkan, kecuali Nabi Muhammad saw. Mari perbanyak lafald allahumma shali 'ala muhammad wa' ala 'ali muhammad.

Sebagai orang Islam sudah seharusnya mensyukuri keteladanan atau uswatun hasanah Nabi Muhammad saw, baik di hati, lisan maupun praktik nyata. Pertama, mensyukuri  keteladanan atau uswatun hasanah Nabi Muhammad saw di hati dengan meyakini bahwa keteladanan Nabi Muhammad saw menjadi rujukan kemanusiaan. Kedua, mensyukuri keteladanan Rasulullah, Nabi Muhammad saw di lisan dengan memperbanyak mengucapkan alhamdulillahi rabbil 'alamin, semoga Allah menganugrahkan kekuatan kepada kita untuk berproses meneladani Rasulullah saw. Ketiga, mensyukuri uswah Rasulullah saw dalam tindakan nyata dengan mengkaji sejarahnya, dan mengambil ibrah dari perjuangannya, dan meneladani perilakunya.

Langkah konkretnya sekarang mari segera bangun tidur untuk menjemput karunia Allah ta'ala. Pastikan segera ambil air sembahyang; shalat malam, dzikir, tilawah Qur'an,  bermunajat kepada Allah memohon ampunan dan berharap agar Allah memberi hidayah dan kekuatan kepada kita untuk dapat meneladani Baginda Nabi Yang Mulia, sehingga kita dapat merasakan bahagia demi bahagia hingga Allah menyempurnakannya saat kita di sisiNya. Aamiin

Allahu a'lam