Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Berbahagia Bersama Keluarga

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 26 Shafar 1443

Masa Berbahagia Bersama Keluarga
Saudaraku, dslam iman Islam kita meyakini bahwa orang-orang baik akan memperoleh balasan atas kebaikannya. Demikian juga sebaliknya. Amal kebaikan dan keikhkasan akan mempengaruhi tempat dan tingkat balasan kebahagiaannya. Oleh karenanya bila menginginkan kelak di akhirat agar dibangkit bersams keluarga dan masuk surga bersama, maka sejak di dunia ini harus sama-sama memiliki bekal takwa.

Dalam hal ini Allah berfirman yang artinya Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu (Qs. Al-Ra'du 22-24)

Dan agar dapat masuk surga bersana keluarga, Allah menegaskan dalam firmanNya yang artinya Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,

(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian,

dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (Qs. Al-Ra'du 18-21)

Berdasarksn normativitas di atas, maka setidaknya ada delapan prajtik baik yang harys diikukuhkan oleh keluarga secara isrikamah
Pertama, memenuhi seruan Tuhannya Barang siapa yang patuh kepada Allah niscaya ia akan mendapatkan pembalasan yang sebaik-baiknya.

Kedua, memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian. Janji Allah disini mutlak, meliputi semua macam perjanjian. Janji terbesar yang menjadi pokok pangkal semua perjanjian ialah janji iman. Perjanjian untuk setia menunaikan segala konsekuensi iman.

Ketiga, menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan. Dalam hal ini taat secara paripurna, istiqomah yang berkesinabungan, dan berjalan di atas sunnah sesuai dengan  aturan-Nya dengan tidak menyimpang dan tidak berpaling.

Kempat, takut kepada Allah.  Takut kepada Allah dan takut kepada siksaan yang buruk dan menyedihkan pada hari pertemuan yang menakutkan.

Kelima, sabar.  Sabar atas semua beban perjanjian di atas (seperti beramal, berjihad, berdakwah, berijtihad), sabar dalam menghadapi kenikmatan dan kesusahan, dan sabar dalam menghadapi kebodohan dan kejahilan manusia yang sering menyesakkan hati.

Keenam,  mendirikan Shalat.   Ini termasuk juga  memenuhi janji dengan Allah. Shalat  ditonjolkan karena merupakan rukun pertama perjanjia ini, sekaligus menjadi lambang penghadapan  diri secara  tulus dan sempurna kepada Allah. Juga penghubungan yang jelas antara hamba dengan Tuhan, yang tulus dan suci.

Ketujuh,  Menginfakkan sebagian rezeki secara sembunyi atau terang-terangan.

Kedelapan, menolak kejahatan dengan kebaikan dalam pergaulan sehari-hari. Dalam hal ini diperintahkan membalas kejelekan dengan kebaikan apabila tindakan ini memang dapat menolak  kejahatan itu, bukan malah menjadikan yang bersangkutan semakin senang berbuat kejahatan.

Semo kita dianugrahi karuniaNya, bisa reuni dalam kebahagiaan di surga. Malah bersama jeluarga tersebut juga berkemungkunan bersana para guru mulia dan murid  kita dan para rasul di bawah pimpinan Nabi Muhammad saw. 

Kini, mari secara konsiten mengawali dengan bangun dini hari. segera bangkit dari tidur nyenyak kita; mari bangun dari peraduan; mari menjemput kemenangan; mari menjemput karunia Allah; mmari ambil air sembahyang; mari shalat malam, dzikir, tilawah Qur'an,  bermunajat kepada Allah memohon menjadi ahli surga dan bisa. Aamiin ya Rabb.