Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Menuai

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 25 Shafar 1443

Masa Menuai
Saudaraku, menyambung logika muhasabah yang baru lalu tentang terbukanya surga, maka tema muhasabah hari ini diracik dalam judul masa menuai kebahagiaan; masa menuai kebahagiaan. Ini sekaligus mengakomodasi bahwa surga adalah basalan, tempat dan dunia kebahagiaan.. 

Adapun tentang bagaimana masuk surga, para ulama pada umumnya berpendapat bahwa orang yang dapat masuk surga terbagi pada tiga golongan, yaitu orang-orang yang masuk surga tanpa hisab, masuk surga setelah dihisab ternyata banyak beramal shalihnya, dan masuk surga setelah melakukan pembersihan dosanya di neraka. 

Pilihan masing-masing diri kita pada golongan yang mana, di dunia ini sawah ladangnya atau tempat mengusahakannya. Sebaiknya tidak nunggu mati, baru minta dihidupksn kagi agar bisa berbuat baik.
Ketiga kategori agar bisa masuk surga di atas bersesuaian dengan sejauh mana tingkat keimanan dan amal shalih yang dilakukan saat di dunia ini.

Tentang masuk surga, kalaupun tidak termasuk pada kelompok yang pertama, semoga kita termasuk kelompok yang kedua dan berharap juga tidak yang kelompok ketiga.

Mengapa idealnya masuk surga? Iya, karena tak sanggup menghadapi siksa di neraka, yang mengganas mengenaskan. Adapun di surga  karena sarat dengan kenikmatan, maka sejatinya kenikmatan yang dirasakan dalam kehidupan surga secara keseluruhan tidak bisa dilukiskan dengan diskripsi kata-kata. Hanya saja untuk mendekatkan pemahaman hamba, maka Allah memberikan penggalan gambaran dan sedikit ilustrasi manusiawi. Dan ini menjadi sangat penting.

Berikuti ini sebagian gambaran kenikmatan surga yang lazim kita dapatkan. Pertama, dapat merasakan nikmatnya sungai susu, arak, dan madu, sebagaimana Allah berfirman (Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring. (Qs. Muhammad 15).
Kedua, mendapatkan pasangan yang masih belia dan berumur sebaya, sebagaimana firman Allah ”Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya. (Qs. Al-Naba 31-33).

Ketiga, mendapat segala makanan, buah-buahan yang diinginkan. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al-Waqi’ah 20-21). “Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa” (QS. Al-Baqarah 25).
Keempat, minuman di surga disebutkan “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari piala (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Insan 5-6).

Oleh karena itu surga yang pernah ditempati atau disinggahi oleh manusia (Adam Hawa) tentu bukan hanya dunia cita-cita, tetapi harus menjadi inspirasi bagi semua manusia untuk merealisasikannya sehingga "surga" menjadi dunia nyata di sini sejak di dunia ini.

Kini mari segera bangkit dari tidur nyenyak kita; mari bangun dari peraduan; mari menjemput kemenangan; mari menjemput karunia Allah; mari ambil air sembahyang; mari shalat malam, dzikir, tilawah Qur'an,  bermunajat kepada Allah memohon ampunan dan memohon agar Allah memberi hidayah dan kekuatan kepada kita untuk menjadi ahli surga.. Aamiin ya Rabb.