Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Sesempurna Nikmat

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 30 Shafar 1443
Masa Sesempurna Nikmat
Saudaraku, karena membahas tentang kesenangan, kita sering lupa bahwa sekarang sudah di penghujung Shafar. Selama sebulan kita sudah mengulangkaji tentang masa-masa yang lazim dilalui manusia. Semua masa yang kita lalui ini tentu memiliki makna tersendiri bagi hidup dan kehidupan kita, baik pada ranah individu maupun keluarga dan sosial; baik pada ranah kinestetik, intelektual, emosional maupun spiritual. Oleh karenanya kita terus istikamah mensyukuri masa-masa yang kita bisa merajut makna di dalamnya.

Inilah naea-masa "islami" sebagaimana diingatkan dalam.muhasabah ke-1. Masa yang masih disediakan oleh Allah untuk kita, kita syukuri dengan memulai bangun dan bermunajat di sepertiga akhir setiap malamnya sebagainana tema muhasabah hari ke-2, berlanjut menghidupkannya hingga masa subuh yang diberkati (muhasabah hari ke-3). 

Dengan memulai beraktivitas di dini hari seperti diingatkan dalam muhasabah hari ke-4 benar-benar menjadi pembuka keberkahan, karena melimpahnya karunia yang disediakan oleh Allah bagi hamba-hambaNya yang istikamah merengkuhnya. 

Sebagaimana Allah mencipta matahari yang selalu terbit menyemangati, menyinari bumi dan memberi kemanfaatan pada sesama makhluk, maka begitu juga idealnya kita yang dilahirkan ke bumi ini, dihadirkan di sini di tengah-tengah keluarga juga masyarakat dan bangsa. inilah filosofi matahari terbit di masa syuruq sèbagaimana muhasabah hari ke-5. 

Oleh karenanya selagi tumbuh berkembang sebagai anak, lalu remaja ibarat masanya masih dhuha (muhasabah hari ke-6) tentu harus berdoa dan berikhtiar maksinal menggapai cita cinta meraih keridhaan Allah ta'ala. Di antaranya dengan terus mengabdi sembari memberdayakan potensi diri sehingga memiliki kecerdasan yang holistik (cerdas spiritual, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetiknya).  Dengan inilah maka di masa dewasa ibarat masa dhuhur (tema muhasabah hari ke-7) dapat memberi kemaslahatan seluas-luasnya bagi kehidupan di muka bumi.
 
Ketika masa ashar tiba sebagaimsna muhasabah hari ke-8 artinya kita sudah mulai menua. Tentu harus tahu diri dengan memberi kesempatan bagi kawula muda untuk mengambil alih estafet beraggam amanah kehidupan yang mesti ditegakkan. Satu per satu pekerjaan dan tangung jawab mulai beralih oleh antargenerasi. 

Dan di saat senja ibarat matahari masa sunset (muhasabah hari ke-9) keberadaan kita bebar-benar melegakan, membahagiakan siapapun di sekitarnya. Maka ketika Allah memanggil kita untuk kembali ke haribanNya ibarat matahari tenggelam di masa magrib (muhasabah har ke-10) kita mampu mengakhiri kalam dengan melafalkan laa ilaha ilallah sembari tersenyum (karena diperlihatkan surga). Dan usai masa isya (muhasabah har ke-11) kitapun istirahat dengan tenang.

Begitulah kira-kira halan hidup yang kita inginkan. Oleh karena itu masa lalu (muhasabah hari ke-12) harus benar-benar menjadi ibrah untuk masa kini (muhasabah hari ke-13) guna mempersiapkan dan menyongsong masa depan (muhasabah hari ke-14) lebih shalih dan lebih gemilang. Ini merupakan tiga ekstase waktu yang kita tidak bisa luput darinya, sehingga harus dimaknai dengan cerdas.

Demikian juga ketka.kita melelisik jalannya kehidupan "diri" kita. Semua ruh manusia setelah dicipta sejak mula lalu hidup di masa arwah (muhasabah hari ke-15) yang lamanya tidak seorangpun mengetahuinya. Dan pada saatnya ruh setiap manusia diturunkan sesuai waktu dan tempatnya yang sudah ditakdirkan Allah atas hamba-hambaNya. Ruh dihembuskan ke setiap diri di masa kandungan ibu (muhasabah hari ke-16). Setelah sekitar 9 bulan di sini, maka kita lahir ke dunia ini. Inilah masa hidup di dunia  (muhasabah hari ke-17).

Setelah hidup di dunia dengan lama yang sudah diatur oleh Allah, pada akhirnya semua kita meninggal dunia dan tentu semoga husnul khatimah. Mulai fase inilah kita memasuki.hidup masa akhirat yakni pertama di alam barzah  (muhasabah hari ke-18) menunggu sampai dibangkitkan di masa kebangkitan  dari kubur (muhasabah hari ke 20).

Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur dan dikumpulkan di padang mahsyar (tema muhasabah ke-21)  maka amal setiap orang saat hidup di dunia dulunya akan diperiksa secara cermat di mizan  (tema muhasabah ke-22) dan hitung dengan hisab yang akurat (tema muhasabah ke-23). Dalam rangkaiannya kita juga harus melintasi shirathal mustaqim (tema muhasabah ke-24). Bagi yang mampu melintasinya akan masuk surga dan sebaliknya masuk neraka.

Orang-orang baik masuk surga dan orang tidak baik disediakan neraka. Tapi harusnya masuk surga itu lebih mudah ketimbang masuk neraka. Inilah masa pembalasan (tema muhasabah ke-25), masa menuai (tema muhasabah ke-26). 

Tentu semoga kita semua merasakan masa berbahagia bersama keluarga di surga  (tema muhasabah ke-27) dan di sini sudah masuk masa keabadian (tema muhasabah ke-28).  Sebagai puncaknyasemiga kita dianugrahi kesempatan menatap wajahNya (tema muhasabah ke-29). Inilah sesempurna kenikmatan (tema muhasabah ke-30). 

Masa mahsyar ke-21
Masa perhitungan 22
Masa hisab 23
Masa melintas jem sh m 24
Masa pembalasan ke 25
Masa Menuai 26
Masa Berbahagia bersama keluarga  27
Masa Keabadian 28
Masa Menatap wajahNya29
Masa Sempurna Nikmat 30


Allahu a'lam