Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup itu Berkah


Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 19 Rabiul Akhir 1443

Hidup itu Berkah
Saudaraku, terdapat sebuah riwayat yang statusnya marfu' (sampai dan disandarkan pada Nabi Muhammad saw) yang berbunyi Barangsiapa yang dua harinya (hari ini dan kemarin) sama maka ia telah merugi, barangsiapa yang harinya lebih jelek dari hari sebelumnya, maka ia tergolong orang-orang yang terlaknat”.

Di samping itu kita juga mendengar nasihat senada, meskipun sebenarnya kata para ulama hadits, keberatan bila disandarkan pada Nabi; paling jauh disandarkan pada pada nasihat Ali bin Abi Thalib yang berbunyi "Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barang siapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka.

Ibrah terpenting dari riwayat dan nasihat di atas adalah agar dalam menjalani hari-hari yang kita lalui dapat berproses menjadi lebih baik, lebih beriman, lebih berilmu, lebih dalam beramal.shalih, lebih sabar, lebih bijak, lebih qanaah, lebih santun, lebih religius, lebih takwa. Dalam bahasa agama, bila kebaikannya bertambah-tambah setiap harinya maka disebut barakah (berkah). Inilah melatari judul muhasabah hari ini sehingga dikemas di bawah judul hidup itu berkah.

Meskipun kita menyadari bahwa iman itu dapat bertambah dan berkurang (yazid wa yanqus), tetapi tetap saja harus berorientasi menaik, tidak turun terjun bebas tanpa kendali apapun. Ya, fluktuatif tapi terkendali dan berorientasi pada ridha Ilahi.

Sekali lagi, berkah atau barakah itu terus bertambahnya kebaikan (ziyadat al-khair). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berkah dimaknai sebagai karunia Allah yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia. Karunia yang dianugrahkan oleh Allah atas kita senantiasa melimpah dan kebaikannya bertambah-tambah. Dengan demikian hidup yang berkah adalah hidup yang keberadaannya dapat terus mendatangkan kebaikan, baik bagi diri sendiri, keluarga maupun sesamanya.

Secara kontekstual, di antara keberkahan hidup yang dicurahkan Allah ke atas hamba-hambaNya adalah adanya keberkahan ilmu, keberkahan amal, keberkahan rezeki, keberkahan keluarga... dan seterusnya. Keberkahan hidup ketika kita sebagai hambaNya dapat memanfaatkan hidup ini untuk selalu berusaha meningkatkan ketakwaan dengan jalan menaati perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Keberkahan ilmu merefleksi kebaikan saat mencari, mendapatkan, menginternalisasi, mengamalkan dan membaginya kepada sesama, sehingga dengan ilmunya semakin dekat dengan Rabbnya dan sesama. Keberkahan amal shalih terbukti amal shalihnya meningkat dan kebaikannya bertambah-tambah. Keberkahan rezeki ternyata selalu ditambah sehingga bisa berkembang dan dapat numrapi sesamanya. Keberkahan keluarga ketika sakinah mawaddah wa rahmah dengan saling asah asih dan asuh dalam ketaatan kepada Rabbnya. Karena Allah, atas keridhaanNya, dan untukNya semata,  semoga hidup kita berkah menberkahi. Aamiin ya Mujibassailin.