Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup itu Laksana Buku

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 24 Rabiul Akhir 1443

Hidup itu Laksana Buku
Saudaraku, bila dalam muhasabah yang baru lalu kita diingatkan bahwa hidup adalah kurikulum dan kurikulum untuk hidup, maka bagian yang tak terpisahkan dari padanya adalah bahan ajar. Di antara bahan ajar yang lazim digunakan adalah buku. Oleh karenanya ijinkan loen tuan memberi judul untuk muhasabah hari ini dengan hidup (diri kita) laksana buku. Dalam hal ini terdiri dari lima jilid dengan keragaman tebal tipisnya, warna warni covernya, ragam desain yang menyertainya masing-masing.

Lima jilid buku dimaksud bersesuaian dengan hidup yang dialami oleh setiap diri kita, yakni buku jilid I hidup di alam arwah, buku jilid II hidup di alam kandungan mama, buku jilid III hidup di dunia yang jelas batas awal dan akhirnya, buku jilid IV hidup di alam barzah atau alam kubur, dan buku jilid V hidup di akhirat semoga di surga yang kekal abadi. 

Buku jilid satu tentang hal ikhwal hidup di alam dzuriyat, berawal saat ruh kita manusia dicipta oleh Allah di alam dzuriyat dan berakhir pada saat ruh ditiupkan oleh Allah pada janin di rahim kandungan ibunda. Adapun isi buku jilid satu ini kita hanya mengetahui berdasarkan kitab suci, di mana semua ruh manusia saat itu telah mengakui bahwa Allah adalah Ilah satu-satunya yang harus disembah, diaati dan diikuti segala titahnya.

Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi . (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). (QS. Al-A'raf: 172).

Selain dalam kondisi iman dan Islam seperti direpresentasikan dalam.normativitas di atas, rasanya pengetahuan kita tentang hidup di alam dzuriyat sangat terbatas, atau bahkan tidak tahu sama sekali. Misalnya seberapa lama ruh kita hidup di alam di sana ,bagaimana keberadaan kita di sana, apakah ada interaksi sesama ruh dan pertanyaan-pertanyaan senada lainnya, benar-benar di luar jangkauan kita. Makanya Allah berfirman yabg artinya Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali sedikit,(Qs. Al-Isra 85)

Buku jilid kedua tentang hidup di alam kandungan ibunda selama sekitar sembilan bulanan. Hal ikhwal kehidupan di sini juga dikabarkan oleh wahyu dalam al-Qur'an yang mulia. Di antaranya Allah berfirman yang artinya Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah(Qs. Al-Hajj 5)

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Qs. Al-Mukminun 13-14)

Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.(qs.fathir 11)

Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! (Qs  yaasiin 77) Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). (Qs. Mukmin 67)

Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian (QS. Nuh 14). Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), *emudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya (Qs. Al-Qiyamah 37-38) Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (Qs. Al-Mursalat 20) Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. (Qs. Abasa 19) Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. (Qs. Al-Thariq 6-7) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (Qs. Al-Alaq 2)

Buku jilid ketiga tentang hidup di alam dunia. Lamanya hidup di sini sangat beragam sesusi dengan takdir Allah pada garisan tangan masing-masing. Persis seperti buku, ada yang tebal dan sedang tapi juga tidak kekurangan yang tipis. Setebal apapun buku kehidupan diri di dunia ini yang pasti ada bab penutup dan cover luarnya.

Namun demikian, karena tingkat kesadaran akan kesejatian diri mendapati momentumnya di sini, maka hidup dan kehidupan masing-masing diri di sini lebih banyak diabadikan dalam buku, kita, tulisan tertentu. Di samping itu, tampilannya juga nyata; tebal tipisnya (maksudnya lama masa hidup di dunia yang beragam), sampulnya (baca tampilan fisik), warna warni goesan penanya dan semua karakter khas buku diri masng-masing.

Buku jilid keempat tentang hidup dan kehidupan di alam barzah. Sastnya dimulai dari kewafatannya di dunia ini sampai suatu saat nanti ketika terompet Malaikat Israfil berbunyi. Allah di antaranya berfirman yang artinya Dan pada hari terjadinya qiyamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, “Mereka tidak berdiam (dalam qubur) melainkan sesaat (saja)”. Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran). Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir), “Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam qubur) menurut ketetapan Allah sampai hari berbangkit, maka inilah hari berbangkit itu, akan tetapi kamu selalu tidak meyakini (nya)”. (QS. Ar-Ruum 55-56)

Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. [QS. An-Naazi’aat  104
Barangsiapa berpaling daripada Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari qiyamat, (100) mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari qiyamat, (101) (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram, (102) mereka berbisik-bisik diantara mereka, “Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)”. (103) Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya diantara mereka, “Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari saja”. (104) [QS. Thaahaa  100-104]

Allah bertanya, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?”. (112) Mereka menjawab, “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung”. (113) Allah berfirman, “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu benar-benar mengetahui”. (114) [QS. Al-Mukminuun 112-114] 

Sampai buku keempat ini, masing-masing diri menyadari akan kesementaraannya (ketebalannya; masa hidupnya), bahkan ketika sudah meliwatinya, masing diri merasa tidak pernah hidup di alam sebelumnya. Allah befirman yang artinya Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) melainkan hanya sesaat saja di siang hari (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk. [QS. Yunus 45]

Sampai buku keempat ini, masing-masing diri menyadari akan kesementaraannya (ketebalannya; masa hidupnya), bahkan ketika sudah meliwatinya, masing diri merasa tidak pernah hidup di alam sebelumnya. Allah befirman yang artinya 

Buku jilid kelima tentang hidup dan kehidupan di akhirat, semoga di surgaNya. Di sinilah kekekalan hidup yang selama-lamanya itu mendapati monentumnya.. Inilah mengapa saat kita hidup di dunia yang sementara ini dituntun berbuat kebaikan agar nantinya hidup di akhirat dapat kekal di surgaNya sebagai balasan atas kebaikannya.

Agar buku kita jikid kelima nanti berisi tentang kebahagiaan yang abadj, maka kini mari kita melsnjutkan atau memulai bangun tidur untuk menjemput karuniaNya lebih awal di sepert akhir setiap malam, guna menyucikan hati kita, mengasah akal budi kita, menyehatkan fisik kita. Pastikan segera ambil air sembahyang; mengenakan pakaian indah yang kita miliki untuk "sowan" menghadap pada Allah melalui shalat malam, dzikir, tilawah Qur'an,  bermunajat kepada Allah memohon ampunan dan berharap agar Allah memberi hidayah dan kekuatan kepada kita sehingga dapat hidup secara layak bermartabat di dunia ini, dan meraih kebahagian surga nan abadi.

Aamiin ya Rabb