Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Malu Masih Hasad

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 11 Jumadil Awal 1443

Malu Masih Hasad
Saudaraku, dalam menjalani hidup ini ada sifat dan sikap yang kontra produktif dengan akhlaq al-karimah yang mesti diwaspadai, syukur-syukur segera ditaubati bila masih terpapar virus ini. Di antaranya sifat dan sikap hasad. Ya, sifat hasad itu ketika masih melekat di hati sedangkan sikapnya berati hasad sudah mewujud dalam pekerti.

Dalam kehidupan sehari-hari hasad sering disebut dengki "kakak kandung" iri hati. Iri hati saja sudah sangat akut bagi takbahagianya hati, apalagi hasad. Hasad atau dengki dipahami sebagai sifat dan sikap membenci terhadap karunia Allah swt yang diterima oleh orang lain. 

Al-Qurthubi mengatakan bahwa "Hasad  atau dengki adalah dosa pertama kali yang dilakukan di langit dan di bumi. Di langit adalah dengkinya iblis kepada Nabi Adam as dan di bumi adalah dengkinya Qabil kepada Habil saudaranya sendiri."

Karena kedengkiannya kepada Adam as, yang oleh Allah semua malaikat diminta sujud menghormat kepada Adam meski ia dicipta dari unsur tanah bukan kepada dirinya yang dicipta dari unsur nur atau api yang lebih hebat, maka iblis membangkang terhadap titah Allah, tidak mau sujud menghormat Adam. Dan karena penolakannya ini menyebabkan iblis sejak itu menjadi makhluk terkutuk, meski umurnya panjang diberi tangguh hingga hari kiamat, namun hidupnya hanya merecoki dan mengadu domba manusia, maka endingnya kekal di neraka.

Coba kita renung-renung! makhlukNya Allah yang sudah di surga saja, tetapi karena sifat dan sikap hasad atau dengkinya, iblis dikeluarkan dari surga, terkutuk lagi, dan dipastikan menjadi penghuni neraka. Lalu bagaimana kira-kira dengan kita-kita ini yang masih di dunia, bila masih punya sifat dan sikap hasad? Jangan-jangan baunya saja tak sampai.

Di samping itu, coba kita camkan, karena kedengkiannya, Qabil itu tega-teganya membunuh Habil. Jadi hasad membuat mata hatinya buta, sehingga membabi tega membunuh saudara sendiri. Coba pada saudaranya sendiri saja tega nian, lalu bagaimana dengan orang lain ya? Makanya iman Islam menuntun agar kita tidak hasad, tidak hasud, tidak dengki pada siapapun.

Dengan demikian, hasad atau dengki merupakan akhlak tercela yang bisa mempersulit diri. Tuntunan agar umat Islam berlindung hanya pada Allah untuk dijauhkan dari sifat hasad atau dengki jelas dinyatakan dalam firmanNya. Katakanlah : “Aku berlindung kepada Allah Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhlukNya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (Qs. al-Falaq : 1-5). 

Adalah termasuk mendekati hasad tulen saat hati merasa tidak senang dengan karunia yang diterima oleh orang lain atau hati tidak nyaman saat kebahagiaan dialami oleh orang lain. “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Qs. Al-Nisa’ 32]

Jadi hasad itu merupakan penyakit hati stadium yang lebih akut dari sifat iri hati, dan hasad itu tidak saja merasa susah ketika melihat orang lain senang tetapi juga merasa senang jika orang lain susah. Padahal dengki akan mengikis dan menghapuskan pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)

Orang lain yang berhasil dan atau menerima karunia Allah justru membuat dirinya gelisah, resah, dan susah, sehingga berkembang sikap berprasangka buruk, baik kepada sesamanya maupun kepada Rabbnya. Dan sebaliknya justru senang bila ada sesamanya yang susah. Inilah seperti kata pepatah "menari-nari dengan senyum tersungging di atas penderitaan orang lain". Ini juga merefleksi pada ungkapan "selama bisa dipersulit, untuk apa dipermudah". Inilah orang-orang yang hasad. Dan orang yang mengidap penyakit hasad, dengki dan iri hati, hidupnya bukan untuk dirinya apalagi untuk Allah.

Semoga kita dijauhkan dan dilindungi dari sifat dan sikap hasad.  Aamiin