Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Malu Terjerat Hedonic Treadmill




Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 18 Jumadil Awal 1443

Malu Terjerat Hedonic Treadmill
Saudaraku, dalam menjalani hidup ini ada sifat dan sikap yang kontra produktif dengan akhlaq al-karimah yang mesti diwaspadai, syukur-syukur segera ditaubati bila masih terpapar virus ini. Di antaranya memiliki sifat dan sikap hedonic treadmill. Ya, sifat ini ketika masih melekat di hati membuat hati sakit bahkan bisa sekarat, sedangkan sikapnya berarti sudah mewujud dalam pekerti hari-hari, di antaranya bisa mata duitan, materialistik. 

Mesti diingat? Hedonic treadmill ini merupakan penyakit hati yang bisa menjangkiti sesiapa saja, dimana emosi dan upaya meraih kebahagiaannya jalan di tempat (bagaimana mau sampai?), tak berubah, tak bertambah, tak maju-maju alias tetap atau berada di tempat meskipun meraih keglamoran duniawiyah, punya harta tahta dan keluarga. Ilustrasinya persis seperti orang yang berlari di tempat di atas media treadmill mengejar sesuatu yang berada di depannya sehingga selalu di luar jangkauannya. Artinya mengejar "kebahagiaan" yang tak pernah bisa dirasakannya 

Hedonic treadmill bila melekat di hati seseorang, maka akan merefleksi pada gaya hidup atau perilakunya yang terus memburu kesenangan demi kesenangan yang biasanya bersifat duniawiah materialistik. Tetapi ya itu tadi, tak pernah puas karenanya. Karena tak puas, maka akan jauh dari rasa bahagia.

Karena cenderung materialistik, maka ukuran kesuksesan pun juga pada hal-hal yang bersifat duniawiyah materialistik yang diraihnya; berapa negara yang telah dikunjungi?, seberapa melimpah kekayaannya?, dan seberapa tinggi jabatannya yang diembannya dan berapa lamanya?, berapa rumah yang telah dibangunnya?, berapa kamar kos-kosan yang dimilikinya? jumlah mobil mewahnya?, merek hpnya?, sepatunya?, jam tangannya? Parfum yang dikenakannya? dan seterusnya.

Orang yang mengidap sifat hedonic treadmill dalam kesehariannya nampak pada perilakunya. Gaya dan pakaiannya maunya perlente, kendaraannya bisa gonta ganti, sekali porsche, kali lainnya BMW, juga fortuner atau range rover,  hummer atau ferrari, lamborghini, alphard, landcruiser juga lainnya. Isi dompetnya penuh dengan ATM dan kartu kredit karena saking banyaknya tabungan di banyak bank. Kalau tidak pergi pesiar ke berbagai negeri, tidur di satu hotel berbintang ke hotel lainnya. Dalam skala umum, penginnya hidup ini ya hanya bersenang-senang yang sejatinya jauh dari rasa puas dan bahagia. Begitulah gaya hidup hedonic treadmill yang terus memburu kesenangan materi.

Seandainyapun hidup dan penghidupannya melimpah cukup untuk memenuhi keinginannya tersebut, tetap saja dinilai berlebihan sebagai perilaku boros dan mubazir sehingga tidak etis, kontra dengan akhlak al-karimah. Apalagi bagi yang hidup dan kehidupannya biasa-biasa saja, pas-pasan, maka hanya akan mempersulit diri saja.

Coba bayangkan, penghasilan dan uang masuknya per bulan lebih kecil dari pengeluarannya. Ilustrasinya, gaji dan penghasilannya tiga juta, tapi belanja untuk memenuhi keinginannya dan keluarga sebanyak empat juta bahkan lebih. Ya kalau masih punya dana simpanan hasil warisan keluarganya? Tapi berapapun, lama-lama bukankan akan habis juga, lalu ke mana? mau diperoleh tambahan dana untuk menutupi bulanannya. Ini lah bahayanya hedonic treadmill, sehingga harus berhutang sana sini, gali lubang tutup lubang akhirnya terjerat riba bank atau rentenir yang mencekik menyengsarakan.

Sudahlah! Mau sampai kapan bersikap hedonic treadmill begini terus, mengejar kepuasan yang tak pernah bisa dirasakannya. Kuta biasa saja. Allah mengingatkan yang artinya Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim. kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri. Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu). (Qs. Al-Takatsur)

Oleh karenanya sifat dan sikap hedonic treadmill berpotensi melatari ragam tindak tercela lainnya, seperti cenderung konsumtif, koruptif, pemalas dan tindak kriminal lainnya. Na'udzubillahi min dzalika?

Allah berfirman yang artinya, Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Qs. Al-Hadid 20)

Oleh karena itu kita berlindung hanya kepada Allah dari sifat dan sikap hedonic treadmill. Bagi yang masih ada tersisa sifat dan sikap hedonic treadmill mari segera bertaubat kembali kepadaNya. Allah mengingatkan, Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Qs. Al-Hadid 21)

Maha benar Allah atas segala firmanNya.