Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keberkahan Amal

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 4 Jumadil Alhir 1443

Keberkahan Amal
Saudaraku, seperti telah disampaikan dalam muhasabah yang baru lalu, di samping penguasaan terhadap ilmu, kualitas iman seorang hamba juga sangat dipengaruhi oleh amal yang dilakukannya. Amal atau perbuatan yang baik disebut amal shalih, yang dengannya iman semakin kuat, sedangkan perbuatan yang buruk disebut amal salah yang dengannya iman semakin melemah. Inilah keberkahan amal (shalih) yang utama dan pertama yakni bertambah-tambah meningkat kualitas dan maqamnya. Oleh karenanya dalam kesempatan ini layak kita mengingat kembali tentang keberkahan amal shalih agar iman kita bertambah kuat.

Amal shalih itu mengamodir semua perbuatan baik yang memberi kebermanfaatan, sejak beriman mengerjakan perintah Allah, bersyahadat (juga dzikir, berdoa, tilawah al-Qur'an), shalat, puasa, zakat (juga sedekah, infak, wakaf, menyediakan beasiswa, membantu sesama), haji dan perbuatan baik lainnya yang dilakukan karena Allah sampai menyingkirkan duri dari jalan sekalipun. 

Oleh karenanya dalam Islam, amal shalih merupakan penanda utama bagi ketakwaan seseorang. Allah berfirman, yang artinya sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di ssi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu (QS. Al-Hujuraat: 13). Di antara maksudnya orang bertakwa di sini adalah orang yang hidup kesehariannya hanya beramal shalih saja sehingga banyak amal shalihnya; banyak melakukan kebaikan yang mendatangkan kebermanfaatan bagi kehidupan.

Di antara keberkahan amal shalih yang didasari oleh iman yang lurus di dunia ini adalah kehidupan dan penghidupannya baik, hidupnya berkah, sehat wal afiat, rezeki melimpah, ilmu dan hikmah meluas, hati selalu bersyukur. Secara praktis juga selalu beruntung tidak mengalami kerugian, menjadi penguasa di bumi atau menjadi orang yang memiliki pengaruh, memiliki kedidukan mulia. Perolehan ini dapat dicermati pada firman Allah yang terjemahannya dapat dicermati berikut ini.

Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS: Al-Nahl: 97) 

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Qs. Al-‘Ashr 1-3) 

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. Al-Nur 55)

“Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal shalih, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia),”(QS: Thaha 75)

Bila ilustrasi semua itu keberkahannya dirasakan di dunia, maka balasan di akhirat bagi orang-orang yang beramal shalih di antaranya dapat dicermati dalam firman Allah. Di antaranya, Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal shalih, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ma’idah 9)

Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang shalih ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. (QS. Al-Hajj 23-24)

Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal shalih, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah.Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah; (QS. Al-Kahfi 30-31).  Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

Dan keberkahan amal shalih secara praktis juga ia menjadi energi positif, yang dengannya menuntun kita atau siapapun yang melakukannya untuk senantiasa mengulang dan mengulang lagi di kehidupan hari-harinya. Shalat malam, misalnya, bila kita istikamah melalukannya, maka "shalat malam" itu justru yang terus membangunkan kita di sepertiga akhir setiap malam sehingga kita terus mengulanginya di sanping rasa manisnya memang terasa. Begitu juga sedekah atau amal shalih lainnya akan terus menuntun kita melakukannya.

Hal yang paling penting dijaga adalah ruh amal shalihnya yakni ikhlas. Kita melakukannya dengan tulus, murni, suci, dan bersih tak berharap kecuali karena kecintaan pada Allah semata. Inilah keberkahan amal shalih yang mengakomodir kesadaran, pemikiran, perbuatan, pekerjaan, etos kerja yang hari-hari kita kukuhkan dalam perilaku nyata. Aamiin ya Rabb