Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tanggapan Kepala SDIT Muhammadiyah Bireuen Perbedaan Penentuan Idul Adha


Tentang Perbedaan Idul Adha

Saya menghargai perbedaan, akan tetapi mari pahami dengan kemampuan berfikir masing-masing. Bukan karena asal beda. Saya dengan tulus menghormati siapapun. Saya hanya ingin apapun keputusan yang kita ambil punya alasan yang kuat. Terutama keputusan dalam beribadah. Walau saya yakin anda tetap tidak akan percaya apa yang saya sampaikan.

Sedikit pencerahan buat sahabat dan saudara-saudara saya,  Menurut pemahaman saya soal perbedaan penentuan idul adha kali ini adalah : 

1. Memang benar pernah terjadi beda hari puasa Ramadhan dan ada keterangan, namun untuk hari Puasa Arafah dan Hari Raya idul adha tak satu pun ada Dalil yang saya temukan ada perbedaan, kalau ada boleh komen di bawah.

2. Ibadah Haji itu ada tanggal dan wukuf di Arafah Sehingga di sebut dengan puasa arafah. Contohnya seperti puasa Senin Kamis, Yang mau berpuasa sunat senin kamis ya Harus berpuasa di hari senin, tidak boleh diganti hari lain, masak niatnya puasa hari senin tapi puasa di hari selasa ya kelirukan?

3. Tempat wukuf mesti di Arafah dan tanggalnya harus tanggal 9 zulhijjah, Tidak boleh wukuf di lapangan blang padang dan tidak boleh ganti tanggal di 10 zulhijjah.

4.Bilapun ada bencana alam atau peperangan misalnya tak ada wukuf, akan tetapi tanggalnya tetap berjalan di tanggal 9 zulhijjah.

5. Berbeda dengan puasa ramadhan kita boleh berbeda karena soal melihat hilal, sedangkan Puasa Arafah mesti waktu Wukuf di Arafah dan tempat diSaudi tak boleh ada tempat lain

6. Keliru bila anda menggunakan dalil-dalil yang bersangkutan dengan puasa ramadhan dan Hari Raya idul Fitri lalu didalil tersebut dijadikan hujjah pada hari raya idul adha, sungguh sangat berbeda. karena idul adha 1 hari sebelum adanya Hari Arafah.

7. Lalu bagaimana logika anda berfikir karena beda waktu 4 jam dengan Arab, bedanyapun malam hari menuju Siang Hari, lalu disimpulkan bisa beda 1 hari 24 jam padahal menuju esok hari untuk berhari raya idul adha, mengapa harus lusa? gak masuk Akal. Afala Ta'qilunn??....

Tidak bermaksud paling benar dan tidak menganggap orang berbeda menjadi saling bermusuhan. Kita bersaudara, saya menghargai keputusan pemerintah.

Kepada yang hari raya idul adha sabtu, selamat berlebaran dan begitu juga kepada yang hari raya hari minggu. Mohon maaf lahir batin...

Rizki Dasilva