Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aceh Pungo! Anak Aceh Makan Apa?


Saya sering membawa keluarga berpergian, baik dalam negeri dan luar negeri. Liburan bersama istri dan anak-anak bahagian penting dan indah dalam keluarga. Sudah 2 kali selama kuliah di malaysia saya bawa istri dan anak-anak bersama. Supaya mereka juga bisa melihat dan merasakan perjuangan sang ayah untuk mewujudkan impiannya.

Menutup tahun 2022 ini, saya bawa kembali 2 anak saya, Ara berumur 6 tahun dan jaza berumur 4 tahun. Sambil saya kuliah, kami menggunakan waktu untuk berlibur kebeberapa tempat di kuala lumpur dan singapore. Memang agak lelah dengan tingkah 2 anak saya ini yang super aktif selama dalam perjalanan.

Beberapa tempat liburan saya memperhatikan seluruh manusia dimalaysia ini dari berbagai belahan dunia. Dari yang kecil sampai yang besar. Mereka sama seperti kami membawa anaknya, bahkan lebih kecil dari anak kami. Banyak pula. Dari cina, turkey, eropa, rusia, denmark dan beberapa negara lain.

Ada hal menarik yang saya perhatikan yang berbeda dengan anak aceh. Anak-anak manca negara ini, duduknya sangat manis, patuh dan seperti sangat mudah diatur. Orangtuanya nampak happy menikmati liburan bersama anak-anak mereka. 

Lalu anak saya, iya "Aneuk Aceh" Sepertinya gak bisa duduk diam, sangat aktif, dan selalu bergerak. Harus kita pantau, kalau tidak mereka akan mengeksplor semua barang dan apapun yang dilihat. Belum lagi konflik internal adik kakak, ada aja selama dalam perjalanan. Butuh kesabaran ekstra dan komunikasi damai untuk mengelola konflik. Man abeh teuh...😅

Saya sedang mencari jawaban, ada apa dengan anak aceh, yang super aktif. "Yah ih hana aktif tat lah". Semua bergerak aktif, dari mulut, tangan, kaki dan punggungnya. Apa yang salah dan kenapa anak orang manca negara sangat mudah diatur. Nampak dalam bus, dalam mobil, dan tempat wisata. Mereka duduk dan tidak banyak bergerak. 

Saya bertemu dengan salah satu sahabat saya dari aceh kemaren di masjid putrajaya Junaidi Afie . Ternyata beliau juga merasakan hal yang sama. Beliau liburan satu rombongan rata-rata membawa masing anak kecil. lalu kami sempat berbincang soal anak aceh yang super aktif.  Kata beliau "anak kita ustaz kelebihan gizi, makanya aktif".

Jawaban bg junaidi membuat saya kepikiran sampai hampir berganti tahun. sepertinya hampir benar. Saya perhatikan memang anak aceh, banyak makan ikan yang masih segar, yang kaya protein, apalagi yang tinggal dipesisir.  Dibeberapa negara sangat sulit ikan, yang mudah daging. Contohnya di malaysia salah satu warga aceh di malaysia bercerita ke saya. Bahwa banyak ikan di malaysia hasil tangkapan thailand. Yang sudah berhari-hari baru sampai ke kuala lumpur. Harga ikan juga lumayan mahal. Apakah karena anak aceh kelebihan gizi itu benar adanya? Tapi ini bukan penelitian ilmiah.

Entah mana yang benar, ntahlah...yang pasti memang anak aceh, luar biasa. Mentalnya Kuat, Get tat batree. Hana iduk, meu ulat punggong, kueh siat-at, han tro-tro,  i grop keuno, i grop keudeh, han hek hek ih. Pupu yang na bak jalan rata i baca. Itanyong nyoe i tanyong jeh. Han ek tajaweub. Nyoe watee eh, payah beu matee lampu mandum, ban hu lampu i beudoh aju. Bek ta translet kalinyoe, i baca le lawan. Mungkin itu bahagian dari kecerdasan otak. Patut lah orang belanda sebut "Aceh Pungo".

Bagaimana dengan anak anda?

Rizki Dasilva