Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saya Baru Sadar, Ternyata Rangking Tidak Penting!

Rangking, IPK, dan Skripsi! Untuk Apa?

Saat pengambilan rapor dikelas 1 sd saya hanya dapat rangking 7 dan akhirnya dikelas 4 SD dapat rangking 3. Saat pengambilan rapor ibu saya bertanya, "hai nyak idroe keuh hana ka belajar pih, pakon na rangking?" (Kamu gak pernah belajar dirumah kenapa ada rangking?) Kira2 begitu transletnya...

Saat smp prestasi saya tertinggi dapat rangking 2. Hingga saat kuliah pernah dapat IPK 3,9. Pernah mendapat beasiswa prestasi selama 6 semester selama kuliah. Saya menyelesaikan kuliah S1 tidak sampai 4 tahun.  S2 2 tahun, dan S3 sudah 4 tahun belum selesai-selesai.. Selama S1,S2 dan S3 saya mati-matian mengorbankan tenaga, biaya dan nyawa untuk menyelesai skripsi, thesis dan disertasi.

Hingga saat ini, tidak ada satupun yang bertanya Kamu di SD, SMP dan SMA dapat rangking berapa? IPK kamu berapa? lalu mereka juga tidak bertanya Apa judul Skripsi, thesis dan disertasi saya.

Yang mereka tanya: "Padum boh ka aneuk? Padum droe inong? Padum droe agam? Dan pat Kegiatan dan kerja lawet nyoe?" Transletnya berapa anak, berapa laki-laki, berapa perempuan dan sekarang kegiatannya dimana?

Sekarang saya paham bahwa Rangking, ipk, skripsi, thesis, disertasi tidak menjadi pertanyaan dan fokus utama bagi byk orang. 

Orangtua tidak perlu khawatir soal rangking. Yang penting saat ini. pastikan anak berada disekolah dan lingkungan yang tepat. Dan persiapkan potensi anak sesuai kemampuannya....!  Bek tat gabuk ngen nilai rapor.... apalagi sampai menyudutkan guru! Guru rap opname bak pasoe rapor pak mentri Nadiem.

Rizki dasilva
Kepsek SDIT Muhbir