Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sekolah Beradab Belum Tentu Berakhlak!


Sekolah Beradab Belum Tentu Berakhlak!

Banyak belum bisa membedakan, adab dan akhlak. Padahal keduanya sangat berbeda. Adab dan akhlak tidaklah sama. Orang yang yang beradab belum tentu berakhlak. Orang yang berakhlak sudah tentu beradab. Nilai akhlak tentu lebih tinggi. Begitu juga dengan sekolah, sekolah beradab belum tentu berakhlak.

Adab lahir dari proses belajar sedang akhlak lahir dari proses ibadah. Dalam Islam manusia yang berakhlak lahir dari ketaatan dalam ibadah. Semakin tinggi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah semakin tinggi pula nilai-nilai kemulian akhlak pada diri manusia.

Maka, kita orang Islam saat memuji kemuliaan adab non muslim, jangan sampai kita buta. nilai dari muliaan akhlak. Anda boleh memuji adab kejujuran dan kedisiplinan orang-orang jepang, adab bersih orang-orang singapore, adab tanggungjawab dan kerja kerasnya orang-orang di eropa. Tapi ingat mereka belum tentu memiliki nilai kemuliaan akhlak. Sehingga mereka mudah frustasi lalu bunuh diri, mudah stres lalu mabuk-mabukkan, pergaulan bebas atau zina yang menghinakan.

Rasul Muhammad saw adalah contoh terbaik manusia berakhlak di muka bumi ini. Aisyah ketika ditanya soal akhlak nabi aisyah menjawab bahwa Ibnu Qatadah pernah bertanya kepada Aisyah ra tentang akhlak Rasulullah Saw. Maka Aisyah menjawab: كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ Akhlak beliau adalah Al-Qur'an. Yakni alquran yang diamalkan. 

Sekolah yang mampu menunjukkan nilai kemuliaan akhlak dari proses rutinitas ibadah adalah sekolah yang berakhlak. Gurunya berakhlak, muridnya berakhlak. Mulai dari shalat dhuha, shalat berjamah, puasa dan kebiasaan berinfak. Sekolah yang mampu memasukkan nilai-nilai Alquran dalam berbagai mata pelajaran adalah sekolah berakhlak. Kebiasaan menghafal Alquran dan menghafal hadis nabi. Maka adab-adab kemuliaan akan mengikutinya dari hasil pembelajaran dan keteladanan.

Sekarang mari kita lahirkan generasi berakhlak dalam lembaga pendidikan bukan hanya dari proses belajar. Tapi dari proses beribadah. Kepala sekolah dan guru harus paham. "Nyoe bek neu pike aneuk neuh careng, rajin ijak ikula, disiplin, si uroe 8 geu imanoe, rajin ipeuget PR, nilai rapor tinggi, juara nyoe juara jeh. Nyoe shalat manteng hana tepat watee, suboh manteng lam tikah eh, nyan aneuk gata manteng bangai lam bidang akhklak!"

Rizki Dasilva 
Kepala SDIT Muhbir