Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PCIM Malaysia Hadir di Persindangan Serantau Ke-2, Islam Berkembang di Nusantara dengan Damai Bersama-sama

Alhamdulillah IMM Malaysia dan PCIM Malaysia Hadir di Persindangan Serantau Ke-2 di Hotel Acapella Syah Alam 10-12 Mei 2023.

Dalam sesi persidangan serantau ke 2 hidup bersama dalam budaya damai, Prof Khairuddin Aljunied, Phd, sebagai pembicara menyinggung bagaimana Indahnya Islam berkembang dengan damai di dunia. Dan dibantu bersama-sama bahkan oleh non muslim sekalipun. Walau mereka yang membantu bukan Islam tapi nyatanya mereka menerima Islam dengan sangat damai.

Islam yang dibawa oleh Rasulllah saw dibantu oleh pamanNya Abu thalib bukti nyata Islam dibawa bersama-sama dengab sangat damai pada awal Islam muncul di mekkah.

Begitu juga Islam telah masuk ke Nusantara melalui jalur perdagangan yang damai. Prof Khairuddin Aljunied, Phd, Islam yang berkembang di Nusantara atau Asia Tenggara lainnya adalah Islam yang Kosmopolitan. 

Prof Khairuddin Aljunied. Phd menyampaikan bahwa Islam di Nusantara bukan Islam radikal, tapi sangat kosmopolitan. Karakteristik Kosmopolitan yang dimaksud adalah bahwa Muslim di Nusantara mampu menerima keberadaan kalangan non-Muslim dengan baik. Seperti Kerajaan Islam Kesultanan Malaka di Malaysia, Kesultanan Pattani di Thailand dan Kerajaan Islam Aceh Darussalam di Indonesia.


Akan tetapi seiring berkembangnya jaman hingga saat ini Ummat Islam mempunyai tugas selanjutnya. Yaitu Adab, Responsibility dan Universality. Ummat Islam di nusantara harus mengutamakan adab, tanggungjawab dan berfikir luas secara universal, tidak berfikir sempit dalam kemajemukan.

Dalam sesi ini, sebagai anak aceh saya terkesima apa yang di sampaikan oleh prof khairuddin karena menyinggung soal Islam di Aceh dan Pekembangan Islam di Aceh Darussalam. Karena saat ini menurut saya anak muda di Aceh sangat sedikit yang peduli tentang tamaddun atau peradaban Islam di Aceh.

Saya sempat bertanya ke prof khairuddin soal Sejarah Kerajaan Samudera Pasai, Tugas generasi muda di aceh untuk mengembalikan tamaddun Aceh masa lalu dan apakah mungkin kejayaan Islam kembali jaya di tanah nusantara dan tanah melayu.

Prof khairuddin menjawab, "Samudera pasai sangat sedikit referensi tapi kita bisa mengkaji tentang kerajaan Islam ini lewat hikayatnya. Untuk mengambalikan kejayaan Islam di aceh oleh generasi muda pertama Menulis, memperbaiki hubungan dengan tetangga dan generasi muda aceh harus berani untuk maju". 

Penulis : Rizki Dasilva