Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Secangkir Kopi Aceh Yang Nikmat

Secangkir Kopi Aceh Yang Nikmat


Siapa yang tidak kenal dan belum pernah minum kopi. Kopi merupakan minuman yang sudah merakyat di negara kita tercinta yaitu Indonesia. Bahkan hampir beberapa negara didunia sebagian masyarakatnya seadalah penikmat kopi.


Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua spesies pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta dan Kopi Arabika.


Cita rasa kopi berbeda-beda tergantung selera penikmat kopi masing-masing. Ada yang suka agak pahit dengan sedikit gula atau ada yang suka kopi manis, menambah susu sehingga menjadi kopi susu dan lain sebagainya, ini semua terserah peminumnya demi menikmati minuman kopi.


Tak bisa dipungkiri memang kecanduan akan minum kopi sudah merambah bukan saja bagi orang tua tetapi juga remaja dan bahkan ada juga anak-anak walaupun jumlahmya masih sedikit. Minum kopi bukan saja disukai oleh laki-laki tetapi sekarang sudah disukai oleh para wanita. Dengam berbagai alasan.


Semakin candu seseorang terhadap minuman kopi, maka semakin menjadikannya lebih kenal tentang berbagai macam cita rasa kopi. Ada orang yang sengaja mengoleksi bubuk kopi dari berbagai daerah ada juga yang memesannya memalui orang lain atau dengan online.


Bubuk kopi yang paling viral dan banyak dikenal dari Aceh adalah kopi gayo. Yang berasal dari daerah dataran tinggi di Takengon kabupaten Aceh Tengah. Jenis kopi ini sudah hampir dikenal dusuruh penjuru dunia karena kualitas dan cita rasanya.


Selain kopi Gayo, dalam masyarakat Aceh juga dikenal kopi ulee kareng. Ulee kareng adalah nama salah satu kecamatan di Kota Banda Aceh provinsi Aceh. Sehingga sekarang kopi yang berasal dari daerah ini dikenal dengan nama Kopi Aceh Ulee Kareng.


Warga Ulee Kareng dalan memproduksi bubuk kopi ini, mereka masih setia menyangrai kopi secara tradisional. Walaupun saat ini kebanyakan produsen kopi meroasting atau memanggang kopi menggunakan mesin untuk menghemat waktu produksi.


Sebuah diskusi atau pertemuan akan lebih indah dan mengesankan jika dilengkapi dengan sajian minuman kopi. Apalagi jika disertai dengan kue atau roti, maka sudah tentu pembicaraan tersebut semakin terasa hangat dan akrab.


Keakraban ini tentunya sangat perlu. Karena berbagai macam permasalahan atau perbedaan karakter manusia dalam berdiskusi atau menyampaikan pendapat dalam menangani masalah akan terkendali jika sebelumnya seluruh peserta sudah disuguhi minuman kopi. Wal hasil dapat mengurangi tensi atau emosi anggota rapat.


Minuman kopi dalam masyarakat Aceh memiliki tanda penghormatan yang tinggi. Maksudnya Jika ada sanak saudara atau teman yang bertamu. Maka minimam kopi akan menjadi andalan bagi tuan rumah untuk dihidangkan sembari mengisi obrolan diantara mereka. Walaupun terkadang minuman lain juga ada seperti teh dan minuman lainnya.


Minum kopi juga menjadi pembuka aktifitas pagi bagi sebagian masyarakat kita. Entah kenapa. Kalau belum minum kopi ada sesuatu yang kurang bahkan yang lebih parahnya berpengaruh pada kuakutas kerja seperti ngantuk, malas atau kurang semangat dalam kerja.


Jangan disalahkan jika ada pegawai atau karyawan yang mencuri waktu kerjanya hanya untuk duduk di warung kopi jika dimeja kerja mereka tidak disediakan kopi. Hehe.


Begitulah sepenggal cerita tentang secangkir kopi yang memiliki pengaruh tersendiri bagi penikmatnya. Benar atau salah tidaklah jadi persoalan. Yang terpentibg marilah kita terus menjalin persaudaraan dan keakraban dalam keluarga dan masyarakat dan juga senantiasa meningkatkan etos kerja semuanya itu mubgkin dapat diawali dengan tradisi minum kopi secara bersama-sama..