Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Muhasabah Alam Barzah



Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 17 Shafar 1443

Masa Akhirat (Barzah) 
Saudaraku, kini kita saya tuan puan tengah mengarungi hidup dan kehidupan dunia, seperti yang dingatkan dalam muhasavah yang baru lalu. Segala kenikmatan atas karunia yang dilimpahkan oleh Allah telah kita syukuri. Sesekali kitapun diuji dengan sakit atsu lainnya juga sudah kita lalui dengan sabar dan tetap istikamah dalam ketaatan kepadaNya.

Tetapi, karena masih di dunia, maka pertanyaan muhasabahnya sampai kapan? Apalagi bagi kita-kita ini yang sudah setengah abad atau lebih menggunakan fasilitas milikNya. Meskipun pertanyaan ini sulit dijawab, tetapi saya yakin kita semua bersepakat bahwa hidup di dunia ini pasti ada batasnya bagi masing-masing diri; apakah 60 tahun atau 70 tahun atau selerti doa saya yakbi 1000 bulan atau selainnya? 

Nah, berapapun masa hidup di dunia ini, tapi rasa-rasanya kok singkat amat ya  (yang 60 tahun merasa singkat, yang 83 tahun merasa singkat apalagi bagi yang lebih sedkit dari usia ini) saat Malaikal Maut mendatangi kediaman kita. Kitapun merasa tersentak! Kok cepat kali Izrail datang? 

Tetapi bagaimanapun keadaan kita; siap atau tidak siap, senang atau tidak senang, namun yang pasti bila saatnya tiba maka malaikat maut tidak akan nenunda-nunda barang sejenakpun untuk menjemput kita. Istri atau suami dan anak cucu kita mesti sabar dan mengikhlaskan kepulangan kita ke haribaanNya. "Inna lillahi wa inna ilahi rajiun. Kita dari Allah kembali ke Allah atau kita dari surga kini kembali ke surga" begitu foa yang dipanjatkan. Nah inilah batas kita hidup di dunia.

Nah batas itu sangat kuat, sehingga kita tidak bisa kembali lagi. Batas inilah yang lazim disebut dengan barzah. Berarti kita sudah memasuki akhirat, masa di alam barzah. Jasad atau jenazah diri kita sudah akan segera dikubur dan akan kembali ke asalnya yakni tanah. Dan ruh kita menasuki masa istirahat menunggu sampai datangnya hari kebangkitan dari kubur. Di sini, di alam kubyr ibi atau di slam.barzah ini, semoga kita bebar-benar istiragat dengan tenang, nyaman, dan "mimpi" indah bercengkrama dengan istri atau suami dan  keluarga, para guru mulia, atau bahkan bersua dengan oara aulia dan para nabi yang berbahagia. Aamiin.

Kalau sudah seperti yang diilustrasikan itu menjadi nyata di alam barzah, maka pertanyaan berapa lamanya kita menunggu di alam barzah rasanya menjadi tidak relevan lagi.

Maka selagi masih di dunia, kini mari mensyukuri waktu. Kini mari bangun dari peraduan; mari menjemput kemenangan; mari menjemput karunia Allah; mari ambil air sembahyang; mari shalat malam, dzikir, tilawah Qur'an,  bermunajat kepada Allah memohon ampunan dan memohon dimudahkan juga diberkahi saat pulang nanti.

Aamiin ya Rabb

.