Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Dhuha

Sri Suyanta Harsa
Muhasabah 6 Shafar 1443

Masa Dhuha
Saudaraku, tema muhasabah hari ini sebagai kelanjutan mensyukuri dan mengambil ibrah dari masa setelah syuruq, yakni masa dhuha. Saking berkahnya masa dhuha, Allah swt sendiri melalui firmanNya bersumpah dengan waktu dhuha. Allah berfirman:

وَالضُّحٰىۙ

Wa al-Dhuha
(Demi waktu matahari sepenggalahan naik),

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
Wallaili idzaa saja
(Dan demi malam apabila telah sunyi),

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ
Maa wadda'aka rabbuka wamaa qala
(Rabbmu/Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu),

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ
Walal-aakhiratu khairun laka minal aula
(Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan).

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ
Walasaufa yu'thiika rabbuka fatardha
(Dan kelak Rabbmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas).

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ
Alam yajidka yatiiman fa-aawa
(Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu)

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ
Wawajadaka dhaaalan fahada
(Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk).

(Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan).

فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ
Fa-ammaal yatiima falaa taqhar
(Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang)

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ
Wa-ammaassaa-ila falaa tanhar
(Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya)

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ
Wa-ammaa bini'mati rabbika fahaddits
(Dan terhadap nikmat Rabbmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur). (Qd. Al-Dhuha 1-11).

Sebelum masa dhuha datang didahului dengan masa syuruq, dimana kita umat Islam sunah mengerjaksn shalat syuruq atau isyraq dua rekaat (kira-kira waktunya sekitar 21 menit setelah pas syuruq). Shalat syuruq/ isyraq yakni shalat sunah yang dikerjakan sebanyak dua rakaat setelah terbitnya matahari. Sebab kata isyraq mengandung arti “terbit”.  

Keutamaan shalat syuruq/isyraq Allah menyediakan kebaikan seperti telah menunaikan haji/umrah ke tanah suci. Barangsiapa yang mengerjakan shalat subuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah dhuha (di awal waktu, syuruq), maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna." (HR. Thabrani. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Targhib (469) mengatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi (shahih dilihat dari jalur lainnya).

Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah." Beliau pun bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (HR. Tirmidzi no. 586)

Jadi shalat dyuruq/isyraq dikerjakan sebagai rangkaian ta'abud illah sejak bangun dini hari, shalat lail, shslat witir, dzikir, shalat fajar (shalat sunah dua rekaat sebelum datangnya, shalat sunat dua rekaat antara adzan dan iqamah, shalat subuh berjamaah), lalu dzikir, berfoa, tilawah qur'an sampai datangnya syuruq). Jadi shalat subuhnya berjamaah syukur-di masjid, dan semoga termasuk bagi yang subuhnya berjamaah di kediaman.

Sesaat setelah syuruq sekitar 21 menit, baru memasuki waktu dhuha yang mataharinya sudah sepenggalahan naik (untuk sekarang di Banda Aceh atau Blang Bintang Aceh besar mulai pukul 07.00 sampai waktu yang lazim dhuha, kira satu sebelum dhuhur).

Pertama, mempetoleh ampunan Allah. Nabi bersabda, sesiapa yang membiasakan shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (Hr. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Di kesempatn lain, Nabi juga bersabda “Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh (di rumah-pen) karena melakukan iktikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat salat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (Hr. Abu Daud).

Kedua, dimudahkan urusannya. Waktu dhuha juga diyakini merupakan waktu yang mustajabah untuk berdoa. Diyakini jika seseorang memohon dan berdoa pada waktu dhuha, maka malaikat juga menolong mendoakannya agar diterima oleh Allah SWT. Ini bisa membantumu menghadapi segala urusan dengan mudah dan tenang.

Ketiga, dicukupkan kebutuhannya. Dalam sebuah hadis  qudsi, Nabi bersabda bahwa Allah berfirman: “Wahai Anak Adam, jangan sekali-kali kamu malas mengerjakan empat rakaat pada awal siang (shalat duha), nanti akan Aku (Allah) cukupi kebutuhanmu pada akhirnya (sore hari).” (Hr Daud, Ahmad, Tirmidzi).

Kermpat, dianugrahi wajah yang berseri-seri. Hal ini di antaranya karena sebelum shalat, sudah harus berwudhuk terlebih dahulu. Dalam berwudhuk, kita membersihkan kotoran lahir batin atas dosa tangan, mulut, mata, hidung, tangan, akal pikiran di kepala, telinga dan kaki.

Kelima, setara dengan bersedekah. Dari Abu Dzar ra, Nabi saw bersabda, "Hendaklah masing-masingmu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka, tiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang keburukan adalah sedekah dan sebagai ganti dari semua itu, cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat duha." (Hr. Muslim, Ahmad dan Abu Daud)

Ketujuh. Barangsiapa yang salat duha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. Al-Thabrani)

Di samping menyediakan keberkahan bagi ruhaniah hamba yang merengkuhnya juga berpengaruh langsung bagi kehidupannya di dunia ini. Misalnya melancarkan peredaran darah, udara pagi yang segar dapat bermanfaat bagi pernapasan dan jantung, bisa mengerakkan semua otot yang masih kaku supaya badan tetap fit dan peredarah darah menjadi lancar. Rajin shalat dhuha juga membantu menyehatkan persendian dan tulang.

Coba, betapa dahsyatnya keberkahan yang disediakan oleh Allah bagi hamba-hambaNya yang ikhlas dan istikamah mengerkan shalat dhuha. Maka sungguh sayang bila keberkahan yang unlimited ini disia-siakan. Oleh karenanya, kita harus terus memohon pada Allah agar bisa istikamah mengerjakannya. Dan idealnya, shalat dhuha 00tentu sebagai rangkaian ta'abud illah sejak bangun dini hari, shalat lail, shslat witir, dzikir, shalat fajar (shalat sunat dua rekaat sebelum datangnya, shalat sunat dua rekaat antara adzan dan iqamah, shalat subuh berjamaah), lalu dzikir, berfoa, tilawah qur'an, shalat sunat syuruq/isyraq sampai datangnya waktu dhuha. Aamiin ya Allah