Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendidik Anak Agar Suka Bersedekah

Mendidik Anak agar suka Bersedekah


 
Tepatnya pada hari jumat tanggal 10 September 2021. sekitar jam 12 siang penulis akan berangkat shalat jumat di mesjid Attaqwa Muhammadiyah Manggeng yang berjarak sekitar 2 km dari rumah. Pada hari itu penulis mengajak 2 anak penulis untuk ikut shalat jumat. Dan Alhamdulillah mereka mau dan senang untuk ikut. Yang menariknya pada hari itu sang istri tercinta memanggil kedua buah hati kami yang masih berusia 6 tahun dan 4,5 tahun. Mereka langsung mandi dan beres-beres dengan memakai pakaian kokonya, tentu saja sang ummi (panggilan untuk ibu) yang membantu merapikan mereka.

"Abang, adek. Sini sayang" panggil sang ummi. "Iya ummi" jawab mereka serentak. Si abang bernama mufid dan si adek bernama sahil.
"Ini uang sedekahnya, nanti kasih di mesjid ya. Doakan agar adek bayi cepat lahir dan sehat ya nak?" Pinta istriku kepada kedua buah hati kami. (Kebetulan istri penulis sedang hamil anak ketiga dan telah masuk bulan ke 9 kehamilan).

Namun jawaban dari kedua anak kami sangat berbeda. "Gak mau mi, uangnya buat jajan aja ya." Saya dan istri jadi tersenyum melihat keluguan mereka. Setelah itu saya jawab. "Anak abi sayang, kalau kita bersedakah nanti Allah akan kasih kita rezeki yang banyak dan kita dapat jajan lagi yang banyak." Saya mencoba menjelaskan sekaligus merayu agar mereka nantinya mau bersedekah. Dan anak sulungku berkata "benar mi, Allah akan kasih kita uang yang banyak?" Ummi langsung jawab "benar sayang. Asal kita tetap terus berbuat baik karena Allah. Pasti Allah akan membalas dengan yang lebih baik."

Lantas si adek bernama sahil menjawab "iya mi. Nanti adek akan sedekah dimesjid dan berdoa akar adek bayi cepat lahir dan sehat. Amin."

Saya dan istri tersenyum sambil berdoa dalam hati agar dua buah hati kami nantinya jadi anak yang shalih serta penyejuk hati kami berdua. Amin ya Allah

Demikian sedikit kisah penulis bersama keluarga tentang mendidik anak dalam bersedekah. Seorang anak akan mau bersedekah jika kita selaku orang tua mau menjelaskan keutamaan dari bersedekah serta mempraktekkan langsung cara bersedekah didepan anak kita.

Diantara dalil yang menjelaskan tentang keutamaan sedekah adalah seperti firman Allah
مَّثَلُ ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ أَمۡوَ ٰ⁠لَهُمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِی كُلِّ سُنۢبُلَةࣲ مِّا۟ئَةُ حَبَّةࣲۗ وَٱللَّهُ یُضَـٰعِفُ لِمَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ وَ ٰ⁠سِعٌ عَلِیمٌ
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. [Surat Al-Baqarah 261]

Pada ayat diatas memberikan semangat bagi kita bahwa Allah akan membalas segala sedekah dan kebaikan yang kita lakukan.

Allah juga berfirman

لَن تَنَالُوا۟ ٱلۡبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَیۡءࣲ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِیمࣱ
Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum Kamu menginfakkan sebagian harta yang Kamu cintai. Dan apa pun yang Kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui. [Surat Ali 'Imran 92]

Sedekah seorang muslim disamping memberikan pahala juga akan memanjangkan umur dan menghindarkan pelakunya dari pribadi yang memiliki sifat takabur sebagaimana hadis nabi

"Sedekah seorang muslim akan menambah panjangnya umur, menolak akibat buruk dan dilenyapkan Allah dengan sifat akabur dan angkuh."

Berdasarkan benerapa hadis yang penulis baca, maka dapat penulis kelompokkan sedekah dalam beberapa bentuk, yaitu

1. Sedekah dengan uang atau benda.

Semua kita maklum yang bahwa pada umumnya sedekah itu biasanya hanya berbentuk uang atau harta yang diserahkam kepada orang atau pihak lain dengan mengharapkan pahala dari Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah
ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ أَمۡوَ ٰ⁠لَهُم بِٱلَّیۡلِ وَٱلنَّهَارِ سِرࣰّا وَعَلَانِیَةࣰ فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡهِمۡ وَلَا هُمۡ یَحۡزَنُونَ
Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. [Surat Al-Baqarah 274]

Pada ayat diatas Allah sangat menyukai para hambanya yang mau bersedekah baik siang ataupun malam, secara sembunyi atau terang-terangan. Yang terpenting adalah sedekah yang diberikan tidaklah mengandung riya yaitu beramal untuk diperlihatkan kepada orang lain. Atau pun sedekah yang diiringi dengan menyebut-nyebut pemberiannya serta untuk menyakiti hati (perasaan) orang yang menerima. Hal ini tidaklah dibalas oleh Allah dengan pahala. Sebagaimana firman Allah
ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ أَمۡوَ ٰ⁠لَهُمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ ثُمَّ لَا یُتۡبِعُونَ مَاۤ أَنفَقُوا۟ مَنࣰّا وَلَاۤ أَذࣰى لَّهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡهِمۡ وَلَا هُمۡ یَحۡزَنُونَ
Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang diinfakkannya itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. [Surat Al-Baqarah 262]

Seseorang yang telah bersedekah karena Allah pasti hati mereka akan tenang dan tidak ada rasa gundah apalagi takut akan kurangnya harta karena telah disedekahkan. Melainkan semua akan diganti oleh Allah dengan pahala dan rizki yang berkah.

2. Sedekah dengan amal kebaikan.

Tak banyak diantara kita yang tahu ternyata dalam perbuatan baik yang kita lakukan sehari-hari ada diantaranya juga termasuk ke dalam jenis sedekah. Oleh karenanya sangatlah rugi jika kita tidak mau melakukannya.

Sedekah ini tentunya adalah sebuah pilihan bagi mereka yang ingin bersedekah dengan harta tetapi mereka tidak punya. Padahal keinginan untuk bersedekah sangat kuat. Dalam hal ini rasulullah telah memberikan jalan keluarnya sesuai dengan hadis yang artinya

"Setiap muslim wajib bersedekah, tanya mereka: "ya Nabi Allah! Bagaimana orang yang tidak punya?". Rasullullah bersabda: "hendaklan ia berusaha dengan tangannya, hingga menguntungkan dirinya, lalu ia bersedekah". Mereka bertanya lagi: "jika tidak ada?". Rasulullah bersabda: hendaklah ia menolong orang yang didesak oleh kebutuhan dan yang mengharapkan bantuan orang". Mereka bertanya: "dan jika tidak ada pula?". Nabi saw bersabda: hendaklah ia melakukan kebaikan dan menahan diri dari kemungkaran karena itu berarti sedekah darinya" (HR. Bukhari dan lainnya).

Pada hadis yang lain Rasulullah juga memberi contoh perbuatan baik yang termasuk ke dalam jenis sedekah seperti menyingkirkan duri dari tengah jalan, membantu menyampaikan pendengaran bagi orang yang tuli, menuntun orang yang buta, atau membantu orang yang lemah. Ini semua termasuk ke dalam sedekah.

Alangkah mudah bukan bagi kita yang tidak punya harta namun tetap masih bisa bersedekah dengan cara melakukan kebaikan kepada sesama.

3. Sedekah dalam bentuk ucapan

Selain sedekah dalam bentuk harta dan juga perbuatan baik. Ada cara lain yang pahalanya sama dengan sedekah harta dan perbuatan yaitu melalui ucapan.

Dalam berinteraksi sehari-hari kita tidak lepas dari berbicara ataupun berucap, namun pernahkan terpikir oleh kita bagaimana agar setiap ucapan kita tidak sia-sia melainkan harus bernilai faedah serta mendatangkan pahala.

Oleh sebab itu seharusnya dalam mengucapkan perkataan kita tidak mengeluarkam kata-kata yang tidak bermanfaat atau bahkan mengandung dosa seperti fitnah dan ghibah.

Islam telah mengatur agar setiap ucapan yang keluar dari mulut kita adalah ucapan yang baik atau jika kita tidak mampu berkata baik maka lebih baik diam. Sebagaimana sabda nabi

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau diam"

Perkataan yang baik adalah perkataan yang bernilai manfaat bagi dirinya dan juga orang lain. Sebagai seorang hamba kepada penciptanya maka sudah menjadi keniscayaan untuk selalu menyebut nama-namaNya diantaranya dengan mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir, tahlil dan istiqfar

Mengenai hal ini Abu Dzar telah menceritakan bahwa orang-orang berkata: “Wahai Rasulullah, orang-orang yang memiliki harta telah memborong pahala, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, mereka juga bersedekah dengan kelebihan harta mereka!” Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- bersabda:

أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ 

“Bukankah Allah telah menetapkan bagi kalian apa-apa yang bisa kalian sedekahkan: sesungguhnya di setiap tasbih (ucapan subhaanallaah) ada sedekah, setiap takbir  (ucapakan Allahuakbar) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan laa ilaaha illallaah) adalah sedekah, setiap ajakan kepada yang baik dan larangan dari yang mungkar adalah sedekah, dan di setiap kemaluan seseorang dari kalian ada sedekah.”

Hadis diatas menjadi berita gembira bagi orang-orang yang fakir dan miskin, sehingga tidak ada alasan bagi kita umat muslim untuk kalah dari orang-orang kaya karena Allah -Subhanahu wa ta’ala- melalui Nabi-Nya  telah menunjukkan pintu-pintu kebaikan kepada kita semua.

Sebaik-baik manusia adalah yang memiliki manfaat bagi yang lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan bersedekah. Sedekah yang dapat kita lakukan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.

Penulis ingin kembali menceritakan rententang mendidik anak akan pentingnya melakukan sedekah. Berikan kepada anak-anak kita pemahaman bahwa banyak sekali pintu - pintu yang bisa ditempuh untuk mendapatkan pahala sedekah. Pemahaman yang penulis maksud adalah

1. Bagi yang memililki harta maka bersedekah dengan harta dan uang itu adalah cara yang terbaik bagi mereka untuk bersedekah

2. Bagi yang tidak memiliki harta tapi tetap memiliki keinginan melakukan sedekah maka dapat dilakukan dengan beramal kebaikan seperti menyingkirkan duri dari tengah jalan, menolong orang buta dalam berjalan atau pekerjaan lainnya yang bisa kita lakukan dengan anggota tubuh kita.

3. Bagi yang tidak memilki harta atau tanaga untuk membantu orang lainnya namun juga ingin mendapatkan pahala seperti sedekah, maka dapat dilakukan demgdengan memperbanyak mengucapkan lafaz tasbih (ucapan subhaanallaah), takbir  (ucapan Allahuakbar), tahmid (ucapan alhamdulillah), tahlil (ucapan laa ilaaha illallaah) ini semua adalah sedekah.

Tentu sangat mudah bukan bagi kita umat Islam dalam mendapatkan. Namun demikian perlu kita ingatkan kepada anak-anak kita agar semua sedekah yang dilakukan haruslah dengan ikhlas semata-mata mengharpakan kerrlidhaan dan pahala dari Allah.

Semoga anak-anak kita menjadi generasi yang mau berbagi kepada sesama dengan bersedekah dan beramal kebaikan serta memiliki tutur kata yang baik dengan selalu memuji Allah dan berkata dengan perkataan mulia kepada orang tuanya dan lemah lembut kepada sesama manusia. Amin.