Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Budaya Bukber Yang Perlu Ditinjau Ulang, Kalau Tidak Rusak Kita!

Budaya Bukber Yang Perlu Ditinjau Ulang, Kalau Tidak Rusak Kita!

Penulis : Rizki Dasilva S.Pd.I MA

Memang tidak ada yang salah dengan budaya Buka Puasa bersama saat ini. Budaya ini seakan akan menjadi trend baru bagi masyarakat Islam modern. Dimana-mana orang buka puasa bersama. Hampir Disetiap komunitas orang buka puasa bersama. Saya tidak bisa membayangkan bila 1 orang punya 30 kumunitas. Maka orang tersebut tidak pernah membuka puasa dirumahnya. Adakah orang seperti ini? Wallahua'lam.

Berbagai komunitas orang buka puasa bersama. Buka puasa bersama organisasi, tempat kerja, keluarga besar, alumni dan lain-lain. Nah parahnya nya lagi saya membayang kalau orang tersebut punya banyak organisasi, banyak tempat kerja, punya keluarga besar dimana-mana dan yang lebih parah yaitu alumni, alumni kelas sd, alumni leting, alumni kelas smp, alumni leting smp, alumni sma, alumni kelas sma, alumni leting sma. Alumni unit kuliah, alumni leting alumni kpm, alumni ppl(bila guru). Ya Allah ya rabb, sungguh luar biasa banyak nya.

Beginilah buka puasa zaman saat ini. Zaman modern dan ditambah dengan zaman teknologi informasi serba mudah membuat manusia bisa berkumpul lintas zaman. Bisa buka puasa bersama dimana-mana dengan teman dan saudara. Katanya sih bagus untuk menyambung silaturahmi.

Sebenarnya saya perhatikan buka bersama pada zaman saat ini, ada plus minusnya. Tergantung bagaimana orang menyikapi buka puasa bersama seperti saat ini. Saya pribadi punya pendapat dalam persoalan ini. Karena tidak semua buka puasa bersama saya hadiri. Karena saya punya alasan tersendiri. Ada beberapa Buka Puasa bersama sangat tidak wajar dan perlu dipertimbangkan lagi.

1. Bukber nya tidak ada batasan laki-laki perempuan yang bukan muhrim. Bercanda berlebihan bahkan bisa membatalkan puasa. Saya miris melihat anak remaja yang buka puasa bersama temannya.tapi duduk dekat-dekatan pulang juga berduaan sampai malam-malam. Kasus semacam ini bisa terjadi dimana-mana karena orang tua nya tidak punya perhatian.

2. Bukber sama teman. Lalu tidak perhatikan keluarga kita dirumah. Khusus nya bagi sudah berkeluarga ini sungguh tidak bijak. Anak-anak kita sangat spesial berbuka puasa bersama ayah dan ibunya. Maka sungguh sangat menyedihkan bagi mereka yang berbuka puasa tanpa ayah dan ibunya.

3. Bukber di cafe-cafe lalu shalat magribnya lewat alias tidak ada. Lebih parahnya shalat Insya juga lewat. Sampai setelah buka puasa shalat teraweh juga tidak ada. Untuk apa bukber seperti ini?. Sungguh kita sudah mendapatkan kerugian yang besar karena kita berani meninggal kewajiban yang membawa pahala. Lalu menari nari diatas kesalahan.

Dan banyak hal lain yang harus di tinjau ulang supaya tujuan puasa kita baik. Akan mendapat hasil atau buah yang baik pula. Sungguh zaman dulu saya, masa saya masih kecil. Saya merasakan buka puasa nya punya ruh yang berbeda. Sangat khitmad. Karena zaman dulu orang berbuka puasa di surau-surau, dimasjid . Setelah buka puasa orang langsung melaksanakan ibadah.

Semoga buka puasa bersama yang kita lakukan benar-benar bisa menjaga pahala puasa kita, motivnya untuk silaturrahmi, tidak ada motiv kepentingan, motiv kemaksiatan dan motiv syaitan lainnya.