Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harun Namanya


Oleh Teuku Hendri Saifullah

Terdengar suara tangisan bayi dari ruang bersalin. Ya. Suara seorang insan yang baru terlahir ke dunia. Lahir disebuah sebuah klinik bersalin miliknya kak Zakiyah yang beralamat di Gampong Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Tangisan bayi ini adalah tangisan yang penulis tunggu-tunggu. Karena sudah 9 bulan lamanya istri tercinta mengandung, tentunya dengan berbagai kesakitan dan kepayahan yang terus bertambah hingga tiba hari yang sangat kami nantikan saat ini.

Suara tangisan itu memecah kesunyian di luar ruang bersalin . Tapatnya jam 8.00 Wib hari sabtu tanggal 18 Oktober 2021 bertepatan tanggal 11 shafar 1443H. "Alhamdulillah ya Allah, anak saya telah lahir", ucap penulis dalam hati. Walau demikian belum terpikir dalam hati apakah jenis kelaminnya, namun yang ada hanyalah apakah anak kami lahir dengan normal dan sempurna.

Setelah beberapa menit tangisan tersebut penulis dengar. Ibu bidan memanggil penulis untuk segera masuk ke dalam ruang persalinan, tak menunggu waktu lama langsung saja saya masuk dan melihat buah hati kami. Dan ketika penulis masuk disambut senyuman manis dari istri tercinta walau sebenarnya rasa sakit masih sangat terasa. Tapi kami berdua bersyukur kepada Allah atas anugrah ini. Penulis kembali mendapatkan anak laki yang berwajah ganteng. Dan juga lahir dengan fisik yang sempurna. Alhamdulillah.

"Alhamdulillah Anak waang laki-laki, bareknyo 4.5 kg." Ucap ibu bidan dalam bahasa aneuk jame. Yang artinya "Alhamdulillah anak kamu laki-laki dan beratnya 4.5 kg, Sambil berucap kembali "gadang bana anak ko". Artinya besar badan anak ini. Demikan guyonan ibu bidan.

Setelah seminggu anak penulis lahir. Dan Alhamdulillah. Pertumbuhannya semakin sehat. Tapi namanya belum ada. Penulis bersama istri terus mencari nama terbaik untuknya. Berbagai nama menjadi pembahasan kami dengan berbagai alasan dan cerita. Namun ada satu nama yang menurut kami sangat bagus dan juga memiliki cerita yang selalu dikenang. Nama tersebut adalah HARUN

Ketika saya menemani istri yang sedang duduk di depan rumah sambil gendong si kecil. Istri tercinta ngomong: "Nama anak kita HARUN saja bi, nama tersebut adalah nama nabi". Ucap istri kepada saya. Saya kemudian tersenyum.

Saya kemudian mengambil AlQuran sembari juga mencari ayat yang menceritakan tentang kisah nabi Harun. Dan ternyata benar banyak ayat AlQuran yang menceritakan tentang kisah Nabi Harun diantaranya adalah QS. Al-Qahash: 34 yang artinya

"Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sungguh, aku takut mereka akan mendustakanku.”

Ayat ini membuat penulis menjadi yakin akan keistimewaan nama HARUN sehingga sangat layak nama tersebut menjadi nama anak penulis yang ketiga. 


Kisah Nabi Harun

Tentu kita telah tahu bersama Nabi Harun adalah kakak kandung (kakak satu ibu) dari Musa. Silsilah Nabi Harun adalah HARUN bin Imran bin Qahits bin Lawi bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim.

Nabi Musa dan Harun hidup di negeri Mesir yang dipimpin oleh raja yang zalim dan kejam, dikenal dengan sebutan Firaun, ia memperburuk rakyatnya dan memperkerjakan dengan paksa. Mereka yang tertindas adalah Bani Israil, suatu kaum yang nasabnya sampai ke Nabi Ya'qub. Bani Israil menempati Mesir semenjak Nabi Yusuf menjabat sebagai menterinya.

Sebelumnya Musa Berdakwah sendiri sebelum Nabi Harun di angkat menjadi Nabi, hal ini berawal dari perintah Allah untuk menghadap Firaun, mengajaknya beriman kepada Allah, menyadarkan dirinya bahwa ia adalah makhluk Allah, bukanlah Tuhan melainkan manusia biasa seperti manusia lainnya.

"Pergilah engkau ke Firaun, sesungguhnya ia telah melampaui batas", Musa yang teringat masa lalunya berkata kepada Allah:

Dia (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh aku telah membunuh seorang dari golongan mereka, sehingga aku takut mereka akan membunuhku.

Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sungguh, aku takut mereka akan mendustakanku. (QS. Al-Qashash: 33-34)

Doa Nabi Musa ini dikabulkan oleh Allah, maka digerakkanlah hati Harun yang ketika itu berada di Mesir untuk menemui Musa. kemudian mereka pergi ke Istana Firaun.

Pertemuan Nabi Musa dan Harun menghadap Firaun berlangsung dengan penuh tantangan sehingga Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Musa berupa tongkat berubah menjadi ular atas izin Allah. Yang membuat Firaun juga memerintahkan para penyihirnya untuk menampakkan ular dari para penyihirnya. Namun atas izin Allah ular dari para penyihir itu dimakan oleh ular milik nabi Musa as. Masya Allah. 

Demikian. Sekelumit cerita Nabi Harun dalam menyampiakan dakwah bersama saudara kandungnya Nabi Musa sehingga menjadikan mereka berdua merupakan nabi yang dikisahkan dalan Al-Quran agar menjadi suri teladan akan kegigihan mereka dalam menyampaikan amanah dakwah dari Allah swt.


Doa Orang tua

Kisah Nabi Musa dan Harun menjadi inspirasi saya dan istri untuk memberi nama anak kami yang ketiga.

Saya katakan pada istri:

"Mi.. Nama Musa itukan singkatan dari anak kita juga bi. yaitu Mufid dan Sahil?"

spontan istri saya jawab: "Iya bi, makin cocok ya kalau MUSA adalah singkatan nama kedua abangnya dan adiknya bernama HARUN"

Setelah saya ngobrol dengan istri maka saya berkesimpulan bahwa nama Harun dan Musa menjadi nama yang sangat spesial dalam keluarga kami adalah dengan doa dan harapan 

1. Semoga ketiga anak kami

(Mufid/6 tahun, Sahil/4 tahun), Harun (2 bulan) bisa mencontoh kehidupan Nabi Musa dan Harun baik dalam kesetiaan dan saling membutuhkan dalam kehidupannya. Nabi Musa yang memiliki keterbatasan dalam ucapan dibantu oleh kakaknya yang fasih dalam berbicara

2. Semoga mereka bertiga menjadi lampu penerang dalam dakwah dan terus menyampaikan dakwah dengan penuh istiqamah walaupun banyak rintangan dan halangan yang akan dilalui 

3. Semoga anak kami menjadi hafiz Quran. Amin ya Allah.