Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Full Day School SDIT Muhammadiyah Bireuen, Orang Tua Tidak Perlu Paksakan Anak!

Full Day School SDIT Muhammadiyah Bireuen, Orang Tua Tidak Perlu Paksakan Anak!


SDIT Muhammadiyah Bireuen salah satu sekolah Full Day School di Bireuen. Apa itu Full Day School pasti ada yang bertanya. Biasanya saya ditanyakan "Ustaz? pulangnya sampek sore ya?". Saya jawab, Oh iya untuk kelas tinggi, kelas 4,5 dan 6 pulangnya sore. Untuk kelas rendah 1, 2 dan 3 pulangnya siang, kalau ada ikut ekskul pulang sore, tapi tidak wajib.

Sebagian orangtua di kabupaten bireuen ada yang ingin anaknya pulang siang, dengan alasan harus tidur siang supaya bisa istirahat. Ada juga ingin pulang siang supaya bisa ikut kegiatan mengaji atau di taman pendidikan Alquran. Ada juga yang ingin pulang siang karena anaknya harus mengikuti les bahasa, les matematika dan les lainya di bimbel. Ada juga yang mendukung sampai sore, karena anak banyak menghabiskan waktu yang positif di sekolah. Kalau di SDIT Muhbir( Muhammadiyah Bireuen) bisa ekskul tahfiz, memanah, futsal dan beladiri tapak suci dan lainnya.

Saya punya pandangan sendiri tentang kegiatan full day di SDIT. Memang hampir seluruh Indonesia, kebanyakan SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) full day, sekolah nya penuh satu hari, dari pagi sampek sore. Ada juga beberapa sekolah Dasar Muhammadiyah dan Sekolah Dasar swasta lainya pulang sore. Setiap orangtua yang menyekolahkan buat hatinya ke SDIT dan sekolah dasar full day lainnya, sudah siap bekerja dengan sekolah untuk mendukung kegiatan belajar sampek sore. Karena keberhasilan pendidikan tentu harus ada dukungan orangtua.

Di SDIT Muhammadiyah Bireuen-Aceh, dari dulu sudah merespon positif full day. Dengan mengakomodir semua visi misi sekolah dan keinginan orangtua. Juga tidak lupa kenyamanan anak dalam kegiatan belajar. Dengan pembelajaran yang fun dan menyenangkan saat jam sore. Diakhiri dengan shalat ashar berjamaah. Sekolah juga menyediakan jasa kantin dan catering bagi anak yang kelaparan dan kehausan saat siang hari. Anak-anak juga diizin oleh guru bila ingin tidur siang disekolah.

Di SDIT Muhammadiyah juga membuka ekskul iqra, tahsin dan tahfiz kami beri nama TPQ untuk kelas rendah. Dan kelas tinggi di jam sore kami tambah di roster pelajaran Tahfiz, hadist, tajwid, bahasa Arab. sebenarnya hal ini kami lakukan mengakomodir kemauan orangtua anaknya ada mengaji sore. Justru hal ini sangat menguntungkan anak dan orangtua. Sekolah sudah memfasilitasi kegiatan pengajian alquran. Tidak perlu anak di wajibkan lagi oleh orangtua saat pulang sekolah harus mengaji lagi di tempat yang lain. Pulang pergi, pulang pergi lagi, bukan pekerjaan yang menyenangkan bagi anak.

Disetiap rapat wali siswa, ada beberapa kali saya menghimbau orangtua di sekolah supaya berikan anak waktu istirahat saat pulang dari sekolah. Berikan mereka senyuman, ngobrol santai atau kegiatan santai lainnya. Jangan paksa mereka harus belajar lagi pada malam hari. Justru kita membuat mereka seakan akan seperti robot. Mereka manusia yang butuh istirahat. Kalau saling ber tilawah malam itu sangat di anjurkan. Tapi juga tidak terlalu lama. Jangan terlalu memaksakan anak untuk banyak kegiatan setelah pulanng sekolah.

Intinya yang paling penting adalah Sekolah bisa memberi yang terbaik buat siswanya. Pelajaran yang fun tapi tetap serius. Punya guru-guru seperti sahabat, guru penyayang, guru-guru yang mengerti dunia anak-anak. Paling penting lagi orangtua mendukung usaha guru. Orangtua juga jangan kelebihan senang, merdeka di rumah karena anak pulang sore, bahkan sebagian lupa di jemput sampai magrib. Karena kalau dirumah jadi pengganggu, teman teriak dan debat. Tapi mari bersikap adil dan bijak. Bekerjasama dengan guru mendidik mereka menjadi generasi emas Islam dimasa yang akan datang. (Rizki Dasilva)